Gubri: Perempuan Dan Anak-anak Harus Dilindungi

id gubri perempuan, dan anak-anak, harus dilindungi

Gubri: Perempuan Dan Anak-anak Harus Dilindungi

Pekabaru, (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandy Rachman menyebutkan perempuan dan anak adalah aset daerah ke depan yang perlu dijaga dan dipelihara sejak dini.

"Perempuan dan anak investasi jangka panjang yang perlu dilindungi," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandy Rachman di Pekanbaru usai membuka acara Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Lancang Kuning, Senin.

Andi demikian sapaan mantan pengusaha ini, selain kekayaan alam, perempuan dan anak Riau juga aset dan investasi yang penting sehingga perlu dijaga dan dilindungi. Karena mereka ada awal generasi bangsa.

Menurut Andi jika perlindungan perempuan dan anak dilakukan seenaknya saja kedepan akan berakibat hal yang tidak diingini.

Menurut dia mengapa perempuan dan anak jadi investasi, karena kelanjutan generasi bangsa ini ada pada ibu saat ia mulai mengandung anak, menjaganya hingga lahir dan dewasa.

"Jika anak-anak itu dalam kandungan ibunya sudah dijaga dan dilindugi, hingga dewasa, maka akan menciptakan generasi bangsa yang cerdas dan berdaya saing," terang dia.

Sebaliknya kalau salah melindungi akan berpengaruh kepada phisikologi mereka, sehingga negara butuh biaya besar lagi untuk memperbaiki SDM kedepan.

Diakui Andi Pemprov Riau selama ini sudah menyediakan anggaran yang cukup bagi perempuan dan anak. Lewat Badan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) serta Dinas Sosial.

"Hanya tinggal disinergikan programnya bersama sehingga didapat yang lebih baik," saran andi.

Namun ia juga tidak menutup mata bahwa pertambahan jumlah penduduk Riau saat ini bukan karena kelahiran yang tinggi namun migrasi.

Peningkatan migrasi ini sebut Andi rawan meningkatkan masalah perempuan dan anak di Riau.

Karena itu Andi menyambut baik program P2TP2A ini, sebagai upaya untuk menjaga aset SDM.

"Pemerintah tidak sanggup menangani masalah ini sendiri, makanya perlu ada mitra, sebagai perpanjangan tangan P2TP2A untuk menyampaikan program kemasyarakat," terang Andi.

Ia menambahkan keberpihakan pemerintah terhadap penyelesaian kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak juga dilakukan lewat sosialisasi dan fasilitasi seperti kegiatan saat ini.

Ditempat yang sama Kepala Badan P2TP2A Riau T. Hidayati Effiza mengakui pihaknya kini aktif menindaklanjuti penanganan dan pendampingan terhadap kasus kekerasan perempuan dan anak yang terlapor.

Diakuinya sejak P2TP2A dibuka maka tren pengaduan tiap tahun meningkat. Hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat yang tinggi atas haknya.

"Jadi peningkatan ini bukan karena kasusnya yang bertambah tetapi karena keberanian masyarakat yang meningkat," terang Effi singkat.

Ia menambahkan program Puspa Lancang kuning ini merupakan upaya sosialisasi pemerintah terhadap masyarakat lewat mitra. Guna menekan tingkat kekerasan perempuan dan anak di Riau.

"Karena pemerintah memiliki keterbatasan tenaga dan link untuk menjangkau kaum perempuan dan anak khususnya di pedesaan dan pinggiran.

Karena ini program unggulan mengakhiri kekerasan, perdagangan anak dikalangan masyarakat.