Pekanbaru (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, percepatan pembangunan infrastruktur di daerah itu memerlukan berbagai terobosan baru terkait 60 persen lahan Riau merupakan gambut.
"Gambut adalah tanah lunak, organik, sulit dipindahkan serta mempunyai daya dukung yang sangat rendah dan untuk membangun infrastruktur jelas berbiaya dan membutuhkan tekhnologi tinggi," kata Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Senin.
Menurut dia, gambut merupakan akumulasi dari bahan organik yang berasal dari sisa-sisa jaringan tumbuhan atau vegetasi alami pada masa lampau.
Tanah gambut, katanya, biasanya terbentuk di daerah cekungan atau depresi di belakang tanggul suungai yang selalu jenuh air karena drainasenya terhambat, sehingga proses dekomposisi terjadi sangat lambat.
"Oleh karena itu berbagai terobosan baru dibutuhkan antara lain berupa inovasi pembangunan insfrastruktur dan juga harus didukung dengan alokasi anggaran yang lebih besar lagi," katanya.
Arsyadjuliandi mengatakan, perguruan tinggi khususnya fakultas tekhnik berperan mencari solusinya tentang pembangunan infrastrukur di lahan gambut dan tentunya dengan biaya yang memadai.
Apalagi, katanya, keterbatasan APBD Riau tentunya inovasi dengan berbagai temuan tekhnologi baru tersebut harus mampu dijalankan sesuai dengan ketersediaan anggaran yang ada.
"Kebijakan ini dibutuhkan guna mempercepat pembangunan di daerah yang berpenduduk sebanyak 6,5 juta jiwa itu," katanya seraya menyebutkan jumlah penduduk Riau setiap tahun terus bertambah lebih akibat tingginya akumlasi imigrasi.
Ia menyebutkan, penduduk Riau sebelumnya hanya mencapai 6,1 juta jiwa dan hanya selang beberapa bulan saja kini sudah menjadi 6,5 juta jiwa.
Daerah Riau kini, katanya, seperti kata pepatah dimana ada gula disitu ada semut sehingga banyak warga dari daerah lain yang tertarik untuk mencari nafkah ke sini.
Mencermati pertambahan penduduk yang cukup besar itu, katanya, maka Pemerintah Riau tetap fokus memacu pembangunan pada sektor kesehatan dan pendidikan dan lainnya.
Gubernur: Pembangunan Riau Butuhkan Terobosan Baru
