Dumai, Riau (Antarariau.com) - Sejumlah warga di Kota Dumai menyebutkan kejadian banjir di pemukiman dan ruas jalan yang kini terjadi akibat pasang air laut diyakini terbesar dalam lima tahun karena ketinggian mencapai lebih 50 centimeter.
Seorang warga Dumai Riki Syahputra menilai terjangan air laut yang merendami fasilitas pendidikan di perkotaan kali ini termasuk terbesar karena mencapai setengah meter dan menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat.
"Banjir pasang laut biasanya tidak pernah seperti ini karena air hanya tergenang di jalan, namun kini banyak pemukiman ikut terendam dan mengakibatkan peralatan rumah tangga berkarat jika tidak diselamatkan," kata Riki, Senin.
Menurutnya, air laut naik ke daratan ini membuat pengendara sepeda motor kesulitan melintas dan terpaksa harus mencari jalan alternatif lain agar kendaraan tidak berkarat dan tidak mendadak mati akibat kedalaman air.
Warga lain Bambang mengatakan, musibah banjir pasang keling atau kerap dengan istilah rob ini banyak disayangkan masyarakat karena menghambat aktivitas dan sering melanda areal pemukiman serta ruas jalan umum.
Dikatakan, musibah banjir rob ini juga merendami satu sekolah dasar di Kelurahan Rimba Sekampung Kota Dumai dan membuat pelajar terpaksa diliburkan karena ketinggian air tidak dimungkinkan proses belajar mengajar dilaksanakan.
"Diharapkan pemerintah mencari solusi agar banjir rob atau akibat air hujan ini tidak terus menerus melanda pemukiman dengan penataan drainase agar aktivitas tidak terganggu," harap dia.
Pemantauan, sejumlah kawasan terendam air laut seperti di Jalan Hasanuddin, Rambutan, Cempedak, Budi Kemuliaan, Sultan Sarif Kasim, Jeruk dan Dock Yard serta gang pemukiman masyarakat tersebar di beberapa kelurahan di kawasan perkotaan.
Warga yang rumahnya dimasuki air pasang laut ini terpaksa bekerja keras untuk menyelamatkan perabotan rumah tangga dan membersihkan lantai dari sisa lumpur hasil endapan banjir.