Dampak Asap Karhutla, Bandara SSK II Masih Belum Menyediakan Posko Kesehatan

id dampak asap, karhutla bandara, ssk ii, masih belum, menyediakan posko kesehatan

Dampak Asap Karhutla, Bandara SSK II Masih Belum Menyediakan Posko Kesehatan

Pekanbaru (Antarariau.com) - Pengelola Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, mengaku sampai saat ini belum mendirikan posko kesehatan sebagai dampak asap bagi penderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) terutama penumpang pesawat.

"Kantor kesehatan pelabuhan belum dirikan pos pelayanan medis bagi korban terpapar asap seperti penderita ISPA," papar Airport Duty Officer Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Bambang Setiawan di Pekanbaru, Senin.

Data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau awal pekan ini menunjukkan, wilayah Pekanbaru seperti pusat kota dan kawasan Panam dinyatakan tidak sehat, sedangkan Rumbai sedang.

Bambang berujar, meski kondisi cuaca beberapa hari terakhir mengalami penurunan yang ditandai dengan terbatasnya jarak pandang, tetapi belum mengganggu pergerakan pesawat.

Dia mencontohkan, seperti hari ini atau Senin tepat pukul 5.00 Wib jarak pandang sempat menyentuh 500 meter, tetapi pada jam 5.30 Wib jarak padang berangsur membaik dan pukul 7.00 Wib berada di kisaran 800 meter.

Setiap hari, Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II terdapat 12 operator melayani rute penerbangan domestik dan internasional dengan jumlah frekuensi sekitar 84 kali dengan jumlah penumpang sedikitnya 8.000 orang.

"Visibility (jarak pandang) secara umum semakin baik, mendekati siang hari. Pergerakan angin seperti pada hari ini dari arah Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan sembilan sampai 28 kilometer per jam, juga turut membantu," katanya.

Bandara Pinang Kampai, Dumai, Senin, dilaporkan lumpuh sehingga mengakibatkan 41 orang calon penumpang maskapai Transnusa Air Service rute Dumai-Jakarta batal terbang karena jarak pandang sekitar satu kilometer tertutup asap kebakaran lahan dan hutan.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Bandara Pinang Kampai Dinas Perhubungan Kota Dumai, Catur Hargowo menyebutkan, puluhan calon penumpang tersebut terpaksa harus merelakan tidak bisa terbang ke Jakarta.

"Sejauh ini penumpang sangat memaklumi kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk terbang pesawat demi keselamatan penerbangan," katanya.

Pesawat jenis ATR72-600 milik maskapai Transnusa ini, terbang dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, sebelumnya sempat berputar-putar selama setengah jam di udara hingga akhirnya memutuskan mendarat di Pekanbaru.

Dilaporkan pula pesawat Pelita Air Service rute Jakarta-Dumai kemarin terpaksa divert atau mengalihkan pendaratan akibat kabut asap karhutla akibat terbatas jarak pandang di Bandara Pinang Kampai.

Pesawat jenis ATR 72-500 tersebut akhirnya melakukan pendaratan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru dan menurunkan penumpang pada bandara tersebut.

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2016

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.