Sepi Penumpang, Xpress Air Kurangi "Jam Terbang" Pekanbaru-Tanjungpinang

id sepi penumpang, xpress air, kurangi jam, terbang pekanbaru-tanjungpinang

Sepi Penumpang, Xpress Air Kurangi "Jam Terbang" Pekanbaru-Tanjungpinang

Pekanbaru (Antarariau.com) - Maskapai penerbangan nasional Xpress Air mengurangi frekuensi terbang setiap pekan khusus rute Pekanbaru-Tanjungpinang pergi pulang dari empat kali menjadi dua kali dalam sepekan akibat persaingan antaroperator dan moda transportasi dalam mendapatkan penumpang.

"Terhitung awal Agustus ini, rute domestik Pekanbaru-Tanjungpinang harinya kita ubah. Kini dua kali dalam satu pekan, dari sebelumnya empat kali," ujar Kepala Stasiun Xpress Air Cabang Pekanbaru, Rizon Jayadi di Pekanbaru, Rabu.

Dia merinci, kini rute penerbangan tersebut dilayani setiap hari Senin dan Sabtu dari sebelumnya setiap hari sejak maskapai itu beroperasi secara resmi di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru pada 18 Desember 2015.

Seat load factor atau tingkat keterisian penumpang setiap penerbangan terutama di low season atau musim sepi dengan persaingan baik antar operator atau moda transportasi di satu provinsi seperi Kepulauan Riau harus selalu menjadi perhitungan cermat pihaknya.

Xpress Air masih mengoperasikan pesawat kecil jenis Dornier tipe 328-800 berkapasitas 32 kursi atau sama dengan dua rute lain seperti Palembang-Pekanbaru pergi pulang dan Pekanbaru-Malaka di negeri jiran Malaysia pergi pulang empat kali dalam sepekan.

"Salah satu penyebabnya, karena kita kalah bersaing dengan rute Pekanbaru-Batam pergi pulang lima kali dalam sehari dilayani dua operator. Terus, para penumpang lazimnya dari Batam-Tanjungpinang mereka gunakan kapal fery," bebernya.

Rizon berujar, pihaknya mengubahnya hari karena bakal menambah rute penerbangan baru seperti rute Pekanbaru-Matak pergi pulang melalui Kota Tanjungpinang di Provinsi Kepulauan Riau.

"Kita akan optimalkan dengan rute sambungan ke Kepulauan Riau yaitu Pulau Matak di Kabupaten Kepulauan Anambas. Rencananya setiap Senin dan Sabtu setiap pekan via via Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang," terangnya.

Ketua Komite Operator Maskapai Pekanbaru, Wahyu Wijanarko berujar, maskapai di daerah itu harus memutar otak dengan berani mengambil segala resiko seperti penambahan rute baru atau mengurangi rute yang telah ada dengan bersifat temporer.

"Saat musim sepi penerbangan, ini, tidak hanya Xpress Air kurangi frekuensi terbang. Tetapi perusahaan besar seperti Garuda Indonesia dan Lion Air dengan cara memindahkan calon penumpang ke penerbangan berikutnya atau dimudurkan, agar kursi pesawat terisi penuh," katanya.

Data terakhir Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II menyebut, setiap hari bandara tersebut didarati atau lepas landas pesawat terutama jenis Boeing 737 seri atau Airbus A320 sekitar 86 baik rute domestik atau internasional dengan melayani penumpang waktu normal 8.000 orang.

Terdapat sembilan maskapai melayani penerbangan rute domestik 13 kota tujuan baik di Sumatera maupun Jawa seperti Batam, Tanjungpinang, Dabo Singkep, Tembilahan, Tanjung Balai Karimun, Medan, Jambi, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Ada lima operator melayani rute internasional seperti AirAsia rute Pekanbaru-Kuala Lumpur, lalu Malindo Air dan Xpress Air rute Pekanbaru-Malaka serta rute Pekanbaru-Singapura dilayani dua maskapai yakni Silk Air dan Jetstar Asia.