Tinjau Minyak Tumpah, DPRD Dumai Nilai Pengelolaan Pelabuhan Tidak Standar

id tinjau, minyak tumpah, dprd dumai, nilai pengelolaan, pelabuhan tidak standar

 Tinjau Minyak Tumpah, DPRD Dumai Nilai Pengelolaan Pelabuhan Tidak Standar

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Komisi III DPRD Kota Dumai menilai pengelolaan kawasan pelabuhan tidak memenuhi standar prosedur keselamatan, karena saat proses pemuatan minyak dari kapal tidak dilengkapi dengan peralatan keamanan.

Anggota Komisi III DPRD Dumai Hasan mengaku akan membawa hasil temuan indikasi melanggar prosedur keselamatan di pelabuhan ini ke tingkat pimpinan lembaga agar perusahaan dipanggil dalam rapat dengar pendapat atau hearing.

"Saat meninjau kejadian tumpahan minyak di pelabuhan kita menemukan ada kejanggalan prosedur keselamatan yaitu ketika proses loading minyak tidak memasangi oil bomb di sekitar dermaga," kata Hasan usai inspeksi mendadak terkait tumpahan minyak di Dermaga B kawasan Pelindo Dumai, Kamis.

Dijelaskan, DPRD juga meminta Kantor Lingkungan Hidup Kota Dumai untuk menindaklanjuti temuan pelanggaran prosedur keselamatan pelabuhan ini dan melakukan survei terhadap kejadian tumpahan minyak kelapa sawit milik PT Kuala Lumpur Kepong terkait dampak pencemaran lingkungan.

Legislator PPP ini kuatir tumpahan minyak sawit yang terjadi sekitar pukul 5 pagi Kamis tadi tersebut sudah meluas ke perairan dan mencemari lingkungan, karena itu diminta KLH mengawasi upaya pembersihan.

"Upaya pembersihan minyak di perairan kami lihat sangat manual gunakan ember, dan ini tidak sesuai dengan standar keselamatan pelabuhan, karena itu KLH harus evaluasi perusahaan tersebut," sebutnya.

Anggota DPRD lain, Johannes MP Tetelepta menilai perusahaan PT KLK dan Pelindo tidak menghormati lembaga legislatif dan wartawan karena telah menghalangi tugas jurnalis dan wakil rakyat dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap potensi pencemaran lingkungan di perairan setempat.

"Dua perusahaan ini tidak komit dengan keselamatan lingkungan dan tidak memenuhi standar dalam pengelolaan pelabuhan, karena itu kita minta dicabut saja label sistem keamanan internasional di kawasan Pelindo tersebut," jelasnya.

Hingga berita ini diturunkan, Humas PT KLK dan PT Pelindo Dumai belum memberikan keterangan terkait tumpahan minyak sawit yang diduga ratusan ton berasal dari kapal tongkang bernama Anggoda saat transfer ke tangki pabrik perusahaan.