Akademisi: Generasi Muda Harus jadi Agen Perubahan

id akademisi generasi, muda harus, jadi agen perubahan

Akademisi: Generasi Muda Harus jadi Agen Perubahan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Akademisi dari Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Riau, DR Mariana MPd meminta generasi muda menjadi agen perubahan menuju ke arah yang lebih baik.

"Sebab kini peluang dan kesempatan untuk menimba ilmu terbuka luas, sehingga generasi muda harus mampu meraih kesempatan itu jangan sampai menyia-nyiakan usia muda dengan hal-hal yang tidak bermanfaat," kata Mariana di Pekanbaru.

Permintaan tersebut disampaikannya masih dalam rangkaian memaknai peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara, tokoh pelopor pendidikan di Indonesia dan pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa,diperingati tiap 2 Mei setiap tahunnya.

Menurut Mariana, masa kecemerlangan ilmu pengetahuan yang disponsori Ki Hadjar Dewantara, ketika itu, sebagai bentuk impian pejuang pendidikan agar Indonesia makin maju dan diteruskan oleh generasi kini.

Sebagai generasi yang eksis pada abad modern ini, katanya, impian pejuang pendidikan jangan sampai disia-siakan.

"Semangat Hardiknas seharusnya mampu menggeliatkan generasi muda dan senantiasa mengevaluasi kiprahnya di dunia pendidikan. Bersamaan dengan peringatan Hardiknas maka tiap tahun semangat tersebut harus terus menerus diperbaharui terbaru secara kontinyu," katanya.

Contohnya, adalah meningkatkan kepedulian terhadap pendidikan mulai dari diri sendiri, dan raih peluang apa saja tanpa kecuali.

Sedangkan pilar pendidikan terpenting itu adalah karakter, jika karakter pemuda sudah kuat dan benar niscaya bangsa yang kuat akan terwujud seperti yang dicita-citakan pejuang pendidikan masa dulu itu.

"Karenanya generasi muda harus mampu bermimpi atau bercita-cita setinggi-tingginya untuk meraih masa depan yang lebih baik," katanya.

Pada kesempatan itu ia mengajak semua lapisan masyarakat merenungi Hardiknas, terutama bagi kalangan pendidik formal seperti guru, dosen, maupun intruktur lembaga pendidikan formal, serta sebagai makhluk sosial pribadi dan orang tua.

Sebab pada dasarnya semua kita adalah pendidik, dan seorang pendidik bukan hanya bertanggungjawab terhadap pemahaman sesuatu yang diajarkannya, tapi lebih kearah karakter dan kelanjutan hidup peserta didiknya, katanya.

"Memang mendidik tidak bisa sekejap mata namun bagaimana mengubah peserta didik menjadi orang yang lebih baik lagi, kendati membutuhkan proses secara kontinyu atau berkesinambungan. Namun demikian untuk mengetahui hasilnya juga membutuhkan pengawasan, serta evaluasi yang terukur," katanya.