Pekanbaru, (Antara) - Seorang pengusaha garmen yang juga pelari lintas kondisi ekstrim atau "ultra-trail", Hendra Wijaya, menempuh jarak 2.432 kilometer melintasi Pulau Sumatera dengan berlari dan bersepeda.
"Setiap hari saya bersepeda sejauh 180 kilometer dan berlari 42 kilometer, atau bisa juga dikelipatan itu," kata Hendra Wijaya kepada Antara saat singgah di Kota Pekanbaru, Minggu.
Pengusaha garmen ini mengaku memang memiliki hobi berlari, bahkan cenderung kerap menantang adrenalin melebihi seorang atlet. Hendra merupakan orang Indonesia satu-satunya yang berhasil finis pada lomba trail-maraton di Kutub Utara sepanjang 566 kilometer pada 2015. Ia mengaku kegiatan kali ini yang dinamainya dengan "Trans Sumatera Duathlon Ultra" ini merupakan salah satu persiapannya untuk lomba berskala internasional pada pertengahan tahun ini.
"Jadi saya hanya memindahkan latihan dari biasanya di Bogor ke jalur dari Sabang hingga ke Bakaehuni," ujarnya.
Hendra Wijaya memulai perjalanannya sejak tanggal 10 April lalu dari Monumen Kilometer 0 di Provinsi Aceh, dan hingga ke Pekanbaru dirinya telah berhasil menempuh jarak 1.348 kilometer (Km). Pria berusia 48 tahun ini menargetkan perjalanan sejauh 2.432 Km melintasi Sumatera akan diselesaikannya selama 16 hari. Dengan begitu, ia secara keseluruhan akan bersepeda sejauh 1.760 Km dan lari sejauh 672 Km.
"Tantangannya di Pulau Sumatera ini sangat beda karena saya sempat kesulitan menemukan rumah makan sehingga kekurangan karbohidrat, dan belum lagi di sini sangat panas," ujar Hendra.
Selama menyelesaikan perjalanannya, Hendra dibantu oleh tim kecil dari sejumlah komunitas seperti Kaskus dan TelusuRi yang membantu penyediakaan konsumsi dan mendokumentasikan perjalanan selama di Sumatera. "Salah satu misi saya adalah mempromosikan Sumatera melalui tim ini," katanya.
Menurut dia, salah satu misi yang dibawanya dalam kegiatan ini adalah menyebarkan kecintaan terhadap "ultra-trail", yang disebutnya akan sangat berguna melatih pola pikir dan mental para generasi muda. Ia menilai, hobinya ini merupakan upaya melatih kekuatan pikiran untuk mencapai sesuatu melampaui batasan yang dikira orang lain tidak mungkin.
"Seringkali ada orang yang berkata, kalau ada dana tentu semua bisa seperti saya berlari ke mana saja hingga ke luar negeri. Justru saya ingin membaliknya, kenapa tidak dicoba terapkan pola pikir untuk berlari mencapai target dalam pekerjaan dan kehidupan kita, dan ketika kita sudah punya cukup uang maka kita bisa berlari ke mana saja," ujarnya.
Ia mengatakan selama melakoni perjalanan di Sumatera, dirinya berusaha untuk bertemu dengan komonitas lari di tiap daerah, seperti halnya berkumpul dengan komunitas lari "LibuRun" di Kota Pekanbaru untuk berbagi tips dan menyemangati para pencinta lari.
Berita Lainnya
Flek hitam akibat matahari bisa dicegah dengan menggunakan produk pencerah kulit
03 May 2024 16:21 WIB
Xiaomi Indonesia tawarkan tablet Pad 6S Pro dengan harga Rp7,9 jutaan
03 May 2024 13:48 WIB
Ponsel pintar vivo V30e meluncur dengan harga mulai dari Rp4,6 jutaan di Indonesia
03 May 2024 11:05 WIB
Bantuan ke Gaza terhambat, Turki hentikan kegiatan perdagangan dengan Israel
03 May 2024 10:19 WIB
Konflik lahan Sungai Mandau, warga Olak kecewa dengan Pemkab Siak dan Kapolres
03 May 2024 8:25 WIB
Kaitan konsumsi gula dengan timbulnya jerawat menurut para ahli
02 May 2024 14:02 WIB
Pemerintah Provinsi Riau dukung pertumbuhan 1.591 desa dengan anggaran Rp318 miliar
02 May 2024 9:02 WIB
Halal bI halal dengan masyarakat Mandau, Bupati minta dukungan lanjut dua periode
30 April 2024 18:20 WIB