Sampah Depan Rumah Gubernur juga Menumpuk AKibat Sopir Pengangkut Mogok

id sampah depan, rumah gubernur, juga menumpuk, akibat sopir, pengangkut mogok

Sampah Depan Rumah Gubernur juga Menumpuk AKibat Sopir Pengangkut Mogok

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Beberapa warga Pekanbaru, Provinsi Riau, mulai mengeluhkan lingkungan mereka dipenuhi tumpukan sampah hingga menimbulkan bau tidak sedap akibat sudah tiga hari belum diangkut oleh petugas kebersihan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Sampah di depan rumah saya sudah beberapa hari tidak diangkut sampai membusuk," ungkap Rian salah seorang warga, jalan Kemuning, Pekanbaru, Minggu.

Hal yang sama juga diakui Maria, warga yang melintas di simpang Jalan Kenanga menjuju Melur, di salah satu ruas jalan sampah menumpuk dengan jumlah yang luar biasa banyaknya.

"Baunya tidak sedap, karena sudah numpuk lebih dari dua hari, bahkan sampe ke tengah jalan," urai Maria.

Diduga penumpukan sampah ini dampak mogoknya puluhan sopir pengangkut, yang bekerja pada T Multi Inti Guna (MIG) selaku pihak ketiga yang telah bermitra dengan Pemerintah Kota (pemkot).

"Kami belum gajian beberapa bulan," ungkap salah satu sopir angkutan sampah yang ingin namanya dirahasiakan, Sabtu di Pekanbaru.

Staf PT MIG Wawan membenarkan bahwa Jumat pagi menjelang shalat Jumat buruh PT MIG melakukan mogok kerja. Mereka menuntut pembayaran gaji yang sudah dua bulan belum dibayarkan.

"Namun, setelah diberikan pengarahan, sebagian dari mereka ada yang kembali bekerja dan ada juga yang melakukan mogok kerja," ujar Wawan.

Disebutkannya, Pihak PT MIG tidak akan memaksa para buruh untuk bekerja, namun tetap membayarkan upah sesuai dengan kinerja para pengangkut sampah.

"Intinya kami memahami persoalan yang mereka hadapi, dan kita berupaya secepatnya akan mencairkan gaji mereka pada bulan Februari dan Maret. Kedepan ditargetkan keterlambatan gaji ini tidak akan terjadi lagi," singkat Wawan

Pemerintah Kota Pekanbaru terhitung akhir tahun 2015 lalu sudah mempihak ketigakan proses pengangkutan sampah dari rumah warga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Pemenang tender lelang jatuh kepada PT Multi Inti Guna (MIG). Dengan anggaran sebesar Rp53 miliar yang dimasukan pada proyek multiyear. Dengan rincian, pada APBD Perubahan 2015 dan APBD murni 2016.

"Proyeknya multiyears, senilai Rp53 miliar terdiri dari Rp2,8 miliar di APBD Perubahan 2015 dan sekitar Rp50 miliar pada APBD 2016," ungkap Kepala Dinas DKP Edwin Supradana.

Berdasarkan pengamatan Antara pada beberapa ruas jalan lainnya juga terjadi penumpukan sampah. Misalkan di simpang Pasar Kodim sampah dari limbah Pedagang Kaki Lima (PKL) dibiarkan membusuk.

Bahkan di jalan Diponegoro depan rumah dinas Gubernur sampah juga dibiarkan tidak diangkut.