Forum Komunikasi PKBM Kabupaten Kampar Kunjungi RTMPE

id forum komunikasi, pkbm kabupaten, kampar kunjungi rtmpe

Forum Komunikasi PKBM Kabupaten Kampar Kunjungi RTMPE

Kampar, (Antarariau.com) - “Inilah program yang sebenarnya untuk memandirikan masyarakat Kabupaten Kampar, selain menciptakan lapangan kerja, program ini mampu menyediakan bahan pangan yang selama ini diimpor dari luar Kabupaten, seperti Bawang Merah, telur, daging sapi, Cabe merah.

Selain itu, kotoran sapi yang selama ini dianggap tidak bermanfaat, dilahan RTMPE ini semua kotoran sapi dapat dimanfaatkan serta mampu mengahsilkan tenaga Biogas dan Bioebergi lainnya, Hal itu disampaikan Kepala Rombongan Forum Komunikasi PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) se Kabupaten Kampar Witrayeni, S.Ip ketika dirinya bersama rombongan mengunjungi sekaligus mempelajari Kegiatan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) di Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Sabtu (26/3).

Ditambahkan Witrayeni, setelah kunjungan ke lahan percontohan RTMPE ini, seluruh perwakilan PKBM se Kabupaten Kampar akan melakukan rapat untuk mencari formula yang tepat untuk mengimplementasikan Program ini diimasing-masing Kecamatan, karena selama ini PKBM Kecamatan ruang lingkupnya hanya sebatas menggerakkan masyarakat melalui program untuk kaum wanita melalui kegiatan jahit menjahit, dengan adanya program, bagaimana kaum pria juga ikut andil dalam mensukseskan program ini, disamping mampu menambah perekonomian keluarga, juga mampu menyerap tenaga kerja yang ada di setiap Kecamatan ungkapnya.

Bupati Kampar H.Jefri Noer menjelaskan, melalui program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) orang miskin di Kampar dapat menjadi kaya, untuk itu kuncinya kerja keras diiringi doa.

Lebih jauh Bupati menjabarkan, karena dengan kerja keras di lahan RTMPE ini masyarakat bukan berarti harus menjadi petaninya tetapi hanya sebagai pemilik usaha, dengan begitu tentu akan merekrut pekerja baik itu anggota keluarga sendiri atau masyarakat miskin.

Disamping itu, jangan sampai masyarakat mengatakan bahwa usaha RTMPE hanya teori saja tetapi memang sudah di uji coba bahkan saat ini semua eselon di Kampar sudah mulai menerapkan usaha RTMPE sesuai bidang masing-masing SKPD.

Program RTMPE merupakan program sederhana yang dapat dilaksanakan oleh siapapun, asalkan mau bekerja dan berusaha apalagi lingkup kerjanya di sekitar Rumah tangga, sehingga dapat di terapkan.

Diantaranya seperti memilihara ternak sapi sebanyak 6 ekor saja, kemudian memanfaatkan urine nya, dari urine diolah dengan proses permentasi dan ditambah campur-campuran lain bisa menghasilkan pupuk cair, yang dalam satu bulan bisa menghasilkan sebanyak 500 liter paling sedkitnya, ada juga hasil dari kotoran padat bisa dijadikan biogas untuk sumber energy, selain itu di lahan RTMPE ada ternak ayam petelur, kalau ayam di pelihara sebanyak 100 ekor, akan mampu menghasilkan 60 sampai 70 butir telor perhari.

Dari dua komoditi peternakan saja, sudah dapat menghasilkan uang jutaan dalam satu bulannya, ditambah penghasilan dari anakan sapi yang kalau di pelihara selama tiga tahun saja tentu sudah minimal 5 sampai 6 ekor anak sapi, ditambah daging ayamnya kalau ayam petelur kita pelihara selama enam bulam saja tentu sudah besar dan banyak dagingnya, ini tambahan penghasilan yang luar biasa, belum lagi hasil dari pertanian dan perikanannya, sebagai sumber penghasilan, kata Bupati.

Pemilik usaha hanya memberi arahan dan mengajarkan cara kerja usaha, setelah itu mengontrolnya, hal itu kan dapat dilaksanakan semua petani,ucap Bupati karena itu dengan memanfaatkan lahan yang hanya 1 000 meter, kalau di kelola maksimal dan memiliki ilmunya tentu mampu mensejahterakan masyarakat Kampar pungkas Jefry Noer. (adv)