Nipah Inhil Sudah Merambah Negara Asean

id nipah inhil, sudah merambah, negara asean

Nipah Inhil Sudah Merambah Negara Asean

Tembilahan, (Antarariau.com) - Siapa menyangka ternyata usaha rumahan berupa daun nipah muda yang diolah hingga bisa dijadikan pembungkus rokok dari Kabupaten Indragiri Hilir sudah mampu menembus pasar ekspor khususnya Thailand.

Daun nipah yang muda (dinamai pucuk) dijadikan daun rokok yaitu lembaran pembungkus untuk melinting tembakau—setelah dikelupas kulit arinya yang tipis, dijemur kering, dikelantang untuk memutihkannya dan kemudian dipotong-potong sesuai ukuran rokok

"Di daerah lain orang menganggap pucuk Nipah sebagai limbah, namun masyarakat di sini sudah melihatnya sebagai komoditas layak jual hingga ekspor ke Thailand," kata Bupati Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan, saat mengunjungi sentra industri pucuk nipah di Desa Concong Dalam, Kecamatan Concong, Kabupaten Inhil, Selasa.

Masyarakat Concong memetik bagian daun yang muda (pucuk) kemudian dikeringkan dan memiliki harga jual cukup tinggi di Thailand sebagai bahan baku rokok.

Menurut Wardan, pengembangan potensi nipah sangat erat dengan visi pemerintah daerah yang ingin terus melestarikan hutan bakau.

"Saya menilai pucuk nipah sudah menjadi komoditas andalan masyarakat setempat dan lapangan kerja yang dihasilkan tidak sedikit," katanya.

Ia mengatakan potensi ekonomi kerakyatan berbasis pengelolaan sumber daya alam ini bisa terus berkembang dan harapannya makin banyak produk yang bisa dihasilkan seperti menjadi gula dan bahan bakar bioethanol. Pengelolaan dapat ditingkatkan dengan membentuk koperasi

Sementara itu, pengepul pucuk Nipah Asseri mengatakan, komoditas tersebut sudah diekspor sejak enam tahun lalu, namun belum banyak orang yang mengetahui. Pengolahannya juga sangat sederhana yakni pucuk Nipah yang berbentuk memanjang dijemur selama sehari dan kemudian dipotong-potong menggunakan pisau.

"Dalam seminggu, kami bisa mengekspor enam ton pucuk Nipah ke Thailand," ujarnya.

Harga jual pucuk Nipah dibeli dari petani setempat senilai Rp7.000 per kilogram, dan harga jual di Thailand bisa dua kali lipatnya.

"Pucuk Nipah ini juga sudah digunakan warga sebagai sabun cuci piring alami dan pupuk," katanya.

Nipah banyak ditemukan di bagian belakang hutan bakau, terutama di dekat aliran sungai yang memasok lumpur ke pesisir. Palma ini dapat tumbuh di wilayah yang berair agak tawar, sepanjang masih terpengaruh pasang-surut air laut yang mengantarkan buah-buahnya yang mengapung. Di tempat-tempat yang sesuai, tegakan nipah membentuk jalur lebar tak terputus di belakang lapisan hutan bakau, kurang lebih sejajar dengan garis pantai.

Selain untuk pembungkus rokok, tangkai daun dan pelepah nipah dapat digunakan menjadi bahan kayu bakar yang baik. Pelepah daun nipah juga mengandung selulosa yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pulp (bubur kertas). Lidinya dapat digunakan untuk sapu, bahan anyam-anyaman dan tali serta airnya menjadi gula nipah.

Luas areal perkebunan nipah di Kabupaten Indragiri Hilir 17.435 hektare, namun pemanfaatkan pohon nipah untuk berbagai keperluan diatas masih sangat minim. (adv)