Tembilahan, (Antarariau.com) - Pohon Nipah yang merupakan sejenis palem (palma) dan tumbuh di lingkungan hutan bakau atau daerah pasang-surut dekat tepi laut ternyata mampu membantu pendapatan beberapa warga dengan mengolahnya menjadi gula nipah.
Adalah Rahimah seorang warga Desa Kuala Sungai Batang, Kecamatan Sungai Batang, Kabupaten Indragiri Hiluir, Provinsi Riau yang melihat peluang peningkatan ekonomi keluarga melalui pengolahan pohon nipah dengan mengambil air nirahnya dan hasil sadapan itu diolah menjadi nira atau gula nipah.
"Selama ini produksi gula nipah hanya dijual disini saja dalam skala kecil dan kami butuh bantuan pembinaan dari pemerintah dalam meningkatkan hasil produksi,” kata Rahimah, warga Desa Kuala Sungai Batang.
Ia menyatakan, selama ini tidak banyak warga yang tahu bahwa dari hasil sadapan nira nipah dapat menghasilkan gula nipah.
Padahal, tambahnya kalau mendapatkan perhatian dari Pemkab Inhil, maka selian menjadi sumber peningkatan perekonomian warga, juga akan menjadi makanan dan minuman khas Inhil yang diolah dari buah nipah.
Camat Sungai Batang, Rafi menyatakan bahwa selama ini memang produk gula nipah ini hanya diproduksi warganya dalam skala kecil dan terbatas untuk lokal saja.
“Bagi warga yang terbiasa mengonyumsi ternyata gula nipah ini memiliki khasiat untuk menambah tenaga dan menghilangkan capek selain rasanya yang enak,” ujarnya.
Selain manfaat itu daun nipah yang muda (dinamai pucuk) bisa dijadikan daun okok—yaitu lembaran pembungkus untuk melinting tembakau—setelah dikelupas kulit arinya yang tipis, dijemur kering, dikelantang untuk memutihkannya dan kemudian dipotong-potong sesuai ukuran rokok.
Tangkai daun dan pelepah nipah dapat digunakan sebagai bahan kayu bakar yang baik. Pelepah daun nipah juga mengandung selulosa yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pulp (bubur kertas). Lidinya dapat digunakan untuk sapu, bahan anyam-anyaman dan tali.
Nipah banyak ditemukan di bagian belakang hutan bakau, terutama di dekat aliran sungai yang memasok lumpur ke pesisir. Palma ini dapat tumbuh di wilayah yang berair agak tawar, sepanjang masih terpengaruh pasang-surut air laut yang mengantarkan buah-buahnya yang mengapung. Di tempat-tempat yang sesuai, tegakan nipah membentuk jalur lebar tak terputus di belakang lapisan hutan bakau, kurang lebih sejajar dengan garis pantai. Nipah mampu bertahan hidup di atas lahan yang agak kering atau yang kering sementara air surut.
Luas areal perkebunan nipah di Kabupaten Indragiri Hilir 17.435 hektare, namun pemanfaatkan pohon nipah untuk berbagai keperluan diatas masih sangat minim. (adv)