Riau Siaga Darurat Karlahut, Dinkes Mulai Waspadai Dampak Kabut Asap

id riau siaga, darurat karlahut, dinkes mulai, waspadai dampak, kabut asap

Riau Siaga Darurat Karlahut, Dinkes Mulai Waspadai Dampak Kabut Asap

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Riau mulai mewaspadai dampak kabut asap yang disebabkan kebakaran lahan gambut di sejumlah wilayah kabupaten/kota.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafril kepada pers, Selasa, mengatakan, pihaknya juga telah meminta kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan pemantauan, pencatatan, pelaporan penyakit setelah Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman menetapkan status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan (karlahut) pada Senin (7/3).

"Setelah penetapan status siaga darurat oleh Bapak Pelaksana Tugas Gubernur Riau, maka jajaran kesehatan tadi sudah saya sampaikan kepada seluruh kepala unit pelaksana teknis dinas untuk membuat surat ke dinkes kota dan kabupaten agar melakukan surveillance terkait dengan pencatatan pelaporan penyakit yang ada di kabupaten masing-masing," kata Andra.

Ia menjelaskan pencatatan pelaporan penyakit ini dilakukan khususnya di kabupaten-kabupaten yang terjadi bencana karlahut dan khususnya untuk kabupaten-kabupaten yang saat ini menjadi titik-titik kebakaran.

"Laporan penyakit ini akan dilakukan tiap harinya," kata dia.

Untuk bantuan kepada korban kebakaran lahan dan hutan, Andra menyatakan stok logistik untuk korban bencana apapun selalu ada.

"Logistik kita tidak melihat apa karena adanya kebakaran lahan dan hutan, atau dikarenakan banjir, atau penyakit-penyakit rutin lainnya. Logistik ini selalu ada untuk obat-obat esensial, terkait dengan obat ispa, obat diare, obat penyakit kulit, iritasi mata, dan sejauh ini kita selalu ada baper," katanya.

Walaupun ada stok persediaan logistik untuk bantuan bencana, Andra Sjafril menuturkan sembari menunggu untuk pengadaan berikutnya, Dinas Kesehatan Riau juga meminta bantuan kepada kementrian terkait jika memang itu diperlukan.

Untuk bantuan kebakaran lahan dan hutan seperti masker, Andra mengakui hingga saat ini belum ada pelelangan dan pengadaan.

"Masker kita belum lelang nih, kita belum lelang, belum ada pengadaan, kita ada stok tetapi jumlahnya terbatas," kata dia.

Andra mengatakan, pihaknya tidak tahu jika terkait dengan jumlah. Tetapi yang jelas, pihaknya akan menyadarkan masyarakat, dan nantinya ada surat untuk mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai penyakit dampak asap kebakaran lahan.

Dan untuk selanjutnya, kata dia Dinas Kesehatan Riau juga merencanakan peretemuan dengan Plt Gubernur Riau guna menyampaikan perlu tidaknya Pegawai Tidak Tetap (PTT) dibuka.

"Kami sudah mengadakan rapat untuk mengadakan pertemuan, memohon nanti pada waktunya melakukan audiensi dengan pak gubernur yang melibatkan dinas kesehatan, lalu BKD, inspektorat, dan biro hukum untuk menyampaikan perlu tidaknya PTT ini dibuka. Kalau alokasi anggaran di tahun 2016 ini ada," kata Andra Sjafril.