Riau bentuk satgas siaga bencana hidrometeorologi

id Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Riau, M. Edy Afrizal, di Pekanbaru, Rabu, saat e

Riau bentuk satgas siaga bencana hidrometeorologi

Kondisi Banjir melanda Riau. (ANTARA/HO-Diskominfotik Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau membentuk komando satuan tugas (satgas) siaga darurat penanggulangan bencana hidrometeorologi berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Riau Nomor:KPTS.3823/XII/2024 tentang Pembentukan Komando Satgas tersebut.

"Berdasarkan penetapan ini maka Kabupaten Kepulauan Meranti, Rokan Hulu, Indragiri Hulu juga menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Riau, M. Edy Afrizal di Pekanbaru beberapa hari lalu.

Menurut dia, masa tugas satgas tersebut berlangsung selama penetapan status siaga bencana hidrometeorologi. Penetapan mulai 5 Desember 2024 sampai dengan 31 Januari 2025.

Ia menyebutkan, Provinsi Riau justru telah menetapkan status sama lebih awal pada 5 Desember 2024.

"Status siaga darurat bisa diperpanjang sesuai kondisi curah hujan yang masih tinggi," katanya.

Keberadaan satgas tersebut, katanya, lebih untuk memudahkan petugas berkoordinasi dan berkomunikasi dalam upaya penanggulangan bencana sebab TNI/Polri, pemerintah daerah dan masyarakat juga terlibat.

BPBD-Damkar juga melaporkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Riau beberapa hari menyebabkan banjir di Kampar, Pelalawan, dan Siak hingga kini.

Afrizal mengatakan di Kabupaten Pelalawan banjir menggenangi rumah warga di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui pada pukul 06.00 WIB, dengan ketinggian air mencapai 70-100 centimeter akibat curah hujan tinggi dan meluap di Sungai Nilo berdampak .

Sebanyak 29 KK atau 116 jiwa terdampak dengan 2 KK (8 jiwa) harus mengungsi.

BPBD-Damkar Riau juga melaporkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Riau beberapa hari menyebabkan banjir di Kampar, Pelalawan, dan Siak hingga kini.

BPBD Kampar mengerahkan Satgas TRC Pusdalops, satu perahu fiber, satu mobil angkut, dan satu drone untuk kaji cepat dan pendataan. Debit air saat ini stabil.

"Tim BPBD Kampar menggunakan sarana perahu fiber dan drone untuk pemantauan," katanya.