20 Ton Bawang Merah Ilegal asal Malaysia Diamankan di Bengkalis

id 20 ton, bawang merah, ilegal asal, malaysia diamankan, di bengkalis

20 Ton Bawang Merah Ilegal asal Malaysia Diamankan di Bengkalis

Bengkalis, (Antarariau.com)- Sebanyak 20 Ton bawang merah ilegal yang diduga berasal dari Negeri jiran Malaysia yang diseludupkan melalui Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau pada Jumat (19/2) berhasil diamankan.

Dandim 0303 Kabupaten Bengkalis Letkol Arh Wachyu Dwi Haryanto S. IP membenarkan penangkapan Bawang Merah ilegal asal Malaysia sebanyak 20 Ton tersebut.

"Penangkapan tersebut barawal dari laporan masyarakat bahwa maraknya peredaran bawang merah ilegal asal malaysia yang diseludupkan melalui Kabupaten Bengkalis," kata Damdim 0303 Wachyu Dwi Haryanto dalam keterangannya di Bengkalis, Sabtu.

Ia mengatakan, untuk memastikan informasi tersebut, petugas dari Kodam 1 Barisan bekerja sama dengan Kodim 0303 Bengkalis langsung melakukan pengintaian di pelabuhan Roro Pakning Sungai Selari Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.

"Saat anggota melakukan pemantauan di roro pakning, petugas melihat 2 Unit Truck Colt Diesel dan 4 unit mobil Pick Up yang dicurigai sedang melintas menuju Pekanbaru,” ujarnya lagi.

Selanjutnya, setiba di Jalan Lingkar Desa Batang Duku petugas langsung menahan dan memeriksa isi muatan mobil tersebut, dan akhirnya petugas menemukan bawang merah ilegal yang dikemas dalam kampit.

Penangkapan yang dipimpin langsung Den Intel Kodam I Bukit Barisan (BB) bekerja sama dengan Kodim 0303 Bengkalis tersebut langsung melakukan koordinasi ke pihak Bea dan Cukai Dumai guna mengecek kelengkapan dukumen bawang tersebut.

"Setelah dilakukan pengecekan, sopir tidak bisa menunjukkan dokumennya, kemudian bawang merah beserta sopir di bawa ke kantor Bea dan Cukai Dumai untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Ia menjelaskan, Penangkapan tersebut merupakan perintah dari Komando atas untuk menimalisir terjadinya tindakan penyeludupan dari negara tetangga malaysia yang dapat merugikan negara Indonesia.