Pekanbaru, (Antarariau.com) - Bidan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan terutama pelayanan ibu dan anak sehingga ditempatkan hingga pelosok desa untuk memberikan kenyamanan kesehatan bagi masyarakat.
Sekretaris Daerah Kampar Provinsi Riau Zulpan Hamid di Pekanbaru, Selasa, mengatakan itu dalam acara pengukuhan pengurus Ikatan Bidan Indonsia (IBI) Cabang Kampar periode 2013 - 2018 dan seminar tentang kebidanan dan anak bersempena HUT ke-64 IBI di Aula Kantor Bupati, Selasa.
Karena itu, lanjut dia, penempatan bidan hingga pelosok desa diharapkan dapat mempercepat tercapainya tujuan "Millennium Development Goals (MDGs)" tahun 2015, yakni menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per seratus ribu kelahiran hidup serta menurunkan angka kematian bayi menjadi 23 per seribu kelahiran hidup.
Untuk itu kepada para bidan diharapkan untuk dapat meningkatkkan pengetahuan dengan pendidikan formal dan non formal seperti pelatihan atau melalui seminar yang dilaksanakan saat ini, gunanya agar dapat memberikan pelayanan optimal.
"Kepada bidan yang bertugas di desa, saya berharap dapat tinggal di desa untuk memberikan pelayanan maksimal pada masyarakat kapan saja dibutuhkan," katanya.
Selain itu keberadaan bidan yang siap kapan saja menurut dia snagat dibutuhkan masyarakat untuk mendukung suksesnya Program Lima Pilar Pembangunan khususnya pilar ke empat yaitu peningkatan pelayanan kesehatan.
Sebagaiman arahan Bupati Kampar, demikian Sekda, dibukanya puskesmas selama 24 jam adalah karena pelayanan kesehatan tidak mengenal waktu siang ataupun malam.
Ketua Pengurus Cabang (PC) IBI Kampar yang baru terpilih untuk masa Bhakti 2013-2018 Susilawati mengatakan keberadaan IBI di Kampar sudah cukup lama karena itu harus dapat pula berbuat banyak untuk membantu pemda.
Sesuai dengan tema seminar yakni "Bidan mengawal 1.000 hari pertama kehidupan mewujudkan generasi berkualitas", katanya, maka organisasi IBI harus lebih aktif dan dapat meningkatkan pengetahuan bidan karena ilmu kebidanan dan anak selalu mengalami perubahan dan kemajuan.
"Untuk itu saya mengajak dan berpesan agar para bidan di Kampar dapat bersama menyukseskan dan membantu pemerintah melalui bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak dengan memberikan pelayanan maksimal sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan dan bayi," katanya.
Selain itu, Susilawati juga menyampaikan harapan kepada Pemda Kampar untuk penambahan insentif bidan yang sejauh ini masih dirasa kurang.
Usai melantik dan mengukuhkan Pengurus Bidan Kampar periode 2013-2018, Kasmarni selaku Ketua Pengurus Daerah IBI Riau mengatakan, ke depan agar bidan di Kampar dapat lebih meningkatkan keterampilan melalui kegiatan seminar.
Dengan jumlah 12.500 orang anggota IBI Provinsi Riau, menurut dia, itu sudah sangat ideal.
"Semakin banyak anggota IBI tentu akan mengurangi peluang mencari kerja di instansi tetapi dengan membuka usaha kebidanan sendiri untuk itu harus dapat selalu mengikuti perkembangan kebidanannya. Serta dapat pula meningkatkan kerja sama antarsesama bidan dan pemda," katanya. (Adv)
Berita Lainnya
Pemda Kampar fasilitasi masalah Koperasi Sahabat Lestari dan PT SBAL
14 October 2024 17:06 WIB
Pengelolaan keuangan Pemda Kampar terintegrasi melalui KKPD BRK Syariah
23 January 2024 11:20 WIB
Kerjasama Pemda Kampar dan BKSDA Riau hapuskan kemiskinan ekstrem
17 October 2022 15:44 WIB
Komisi V DPRD Riau kolaborasi sama Pemda Kampar soal pendidikan dan kesehatan
02 September 2022 15:41 WIB
Peringatan 1 Muharram 1444 H, Pemda Kampar gelar zikir, tausiah dan doa bersama
29 July 2022 21:11 WIB
Empat perusahaan di Tapung Hulu kembali disegel Pemda Kampar
21 July 2022 6:37 WIB
Pemda Kampar segel PT Johan Sentosa
04 July 2022 21:37 WIB
Pemda Kampar-RAPP teken MoU atasi stunting
04 July 2022 20:34 WIB