Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan Riau kini menjadi daerah percontohan dari provinsi lain karena keberhasilan meredam kebakaran lahan dan hutan pada tahun ini.
"Kita mengimbau, kalau mereka perlu belajar penanganannya, kita siap saja (bantu)," kata Arsyadjuliandi Rachman kepada wartawan di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan penanganan kebakaran pada tahun ini relatif lebih baik karena semua pemangku kebijakan mulai kompak bersinergi melakukan penanggulangan. Kabut asap yang menyelimuti sebagian daerah di Riau, lanjutnya, sebagian besar merupakan kiriman dari kebakaran di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.
Menurut dia, Satgas Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan Riau kini lebih proaktif, cepat dan tanggap dalam mengantisipasi terjadi kebakaran. "Posko kita menjadi percontohan bagi provinsi lain," lanjutnya.
Plt Gubernur Riau beberapa waktu lalu juga telah memutuskan untuk memperpanjang masa status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan hingga 30 September 2015.
"Berdasarkan masukan-masukan dari sejumlah pihak, saya rasa masih perlu kita perpanjang operasi ini mulai 1 September sampai 30 September," katanya.
Sebelumnya, Riau dalam status siaga darurat berdasarkan Surat Pengumuman Gubernur Riau Nomor 31/ PENG/2015, yang memberlakukan masa siaga darurat mulai 1 April dan akan berakhir pada 31 Agustus 2015.
Pria yang akrab disapa Andi Rachman ini mengatakan kondisi kebakaran di Riau sebenarnya sudah lebih bisa dikendalikan dibandingkan tahun 2014, saat Riau dilanda kebakaran hebat sehingga berstatus darurat kebakaran. Namun, ia mengatakan Pemprov Riau tak mau berspekulasi karena prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukan potensi kebakaran masih berpeluang untuk meningkat.
"Kita tak mau spekulasi tentang hal ini karena forecast (prakiraan) dari BMKG ini masih berisiko (kebakaran). Lebih baik diperpanjang agar kita lebih bisa ambil tindakan secepatnya dan harus lebih baik lagi," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edward Sanger, meminta Jambi untuk serius menangani kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di daerah tersebut dan menimbulkan asap kiriman ke daerah lain.
"Kita minta kepada Pemerintah Provinsi Jambi proaktif dalam menangani karhutla di sana. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan status menjadi siaga darurat seperti yang dilakukan di Riau," katanya.
Ia mengatakan, Pemprov Jambi relatif terlambat untuk meningkatkan koordinasi dengan BPBD dan BMKG setempat guna menanggulangi Karhutla di daerah itu. Selain itu, ia juga mengatakan dengan ditingkatkannya status karhutla di Jambi menjadi siaga darurat maka daerah yang berbatasan langsung dengan Riau itu akan lebih maksimal dalam memadamkan api.
"Ketika status menjadi darurat siaga karhutla maka Jambi akan mendapatkan bantuan pusat sehingga proses penanganan api menjadi maksimal," ujarnya.
Berita Lainnya
Setelah Nasdem, Yopi Arianto daftar Calon Gubernur Riau ke PDIP
06 May 2024 17:07 WIB
Diiringi relawan, Yopi Arianto daftar Bakal Calon Gubernur Riau ke NasDem
05 May 2024 16:56 WIB
Ibu Pj Gubernur bersama ASPEKUR bagikan 1.000 paket makanan sehat tekan stunting
04 May 2024 6:17 WIB
Politik kemarin, dari Bobby Nasution jadi Gubernur hingga delapan agenda PKB
02 May 2024 10:53 WIB
Gubernur BI pastikan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah konflik global
16 April 2024 16:06 WIB
Penjabat Gubernur Riau sholat Idul Fitri di Masjid Raya Annur
10 April 2024 18:27 WIB
Gubernur Sumbar minta semua pihak bersinergi merespons banjir lahar hujan
06 April 2024 11:15 WIB
Penjabat Gubernur Riau minta Tim Satgas Karhutla awasi titik api
04 April 2024 15:05 WIB