Pembinaan
Menurut Direktur PT AHM, David Budiono, keikutsertaan pebalap muda binaan PT AHM, Andi Gilang pada ajang ATC merupakan bagian dari pembinaan balap berjenjang yang terstruktur untuk bisa bertanding dan mengukir prestasi di MotoGP.
"Dengan semangat satu hati, kami berkomitmen untuk terus membina dan melatih pebalap muda Indonesia agar bisa berprestasi di ajang balap internasional," kata David di kantor Kemenpora, Senin (6/4).
Ia menjelaskan, PT AHM melakukan pembinaan pebalapnya melalui Honda Racing School (HRS).
Setiap tahun, kata David, AHM merekrut siswa balap berbakat di bawah usia 18 tahun dari berbagai kegiatan balap di berbagai daerah.
"Skill balap mereka ditempa di Sirkuit Sentul dengan menggunakan Honda CBR 150R," katanya.
AHM kemudian menerjunkan pebalap binaannya pada Honda Racing Championship (HRC) sebelum bertanding di jenjang balap nasional yang lebih tinggi, yaitu One Make Race (OMR) 150, Open Class Indospeed Race Series (IRD) 150cc, dan OMR 250.
Selanjutnya, pebalap Honda juga akan berlaga di ajang balap Motoprix dan Kejurnas 600cc.
Di arena balap internasional, AHM mendukung pebalap Indonesia bertanding pada kejuaraan Asia Road Racing Championship (ARRC) di kelas super sport 600cc dan Asia Dream Cup (ADC).
Selain itu, AHM juga mengirimkan pebalapnya ke Suzuka 4 Hours Endurance, All Japan Championship (GP-3 Class), Asia Talent Cup, dan Spanish Championship.
Renovasi
Sementara itu, Menpora mengatakan pihaknya berencana untuk merenovasi Sirkuit Sentul, Bogor yang direncanakan pada 2016.
Sirkuit tersebut pada masa lalu sudah terlanjur identik dengan putra bungsu Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra.
"Kami sedang berpikir untuk lakukan renovasi pada 2016, semoga ada sinyal baik dari DPR untuk menyetujuinya," kata Imam.
Menurut Imam, pihaknya juga sudah berbicara dengan beberapa pihak baik dari swasta maupun pengelola Sirkuit Sentul.
"Dengan berhasilnya Andi Gilang manjadi juara di Qatar bisa dijadikan momentum untuk meningkatkan prestasi dunia balap Indonesia dan perbaikan sarana-sarananya, salah satunya renovasi Sirkuit Sentul yang nantinya saya harap juga bisa menggelar ajang balap bergengsi, MotoGP," katanya.
Seperti diketahui, Indonesia pernah menggelar balapan MotoGP pada 1996 dan 1997 di Sirkuit Sentul, namun setelah itu Indonesia selalu absen menggelar ajang kelas satu balap motor tersebut.
Terkait dengan pembangunan sirkuit baru, Imam mengatakan, pihaknya akan melihat dulu seefektif mana dan semampu apa yang bisa diberikan baik dari pemerintah maupun swasta.
"Namun, selagi kami masih bisa renovasi kenapa harus bangun sirkuit baru," ujarnya.
Ia menyatakan, apabila ada mekanisme yang baik, misalnya penyiapan anggaran terkait dengan pembangunan sirkuit baru, maka pihaknya juga akan menyutujui pembangunan tersebut.
"Karena saya sudah mendapat informasi kalau sirkuit-sirkuit baru tersebut akan dibangun di Bali, Cengkareng, dan Purwakarta," tuturnya.