Kuansing Harap Perhatian Pusat Kelola Tebing Kritis

id kuansing harap, perhatian pusat, kelola tebing kritis

Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Pemrintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, meminta pemerintah pusat memperhatikan kondisi tebing kritis yang ada di daerah dan terindikasi sangat rawan serta membuat resah warga.

"Kuansing memilki luas tebing kritis mencapai 8.340 hektar, sementara hingga tahun 2014 baru 5.048 hektar yang dapat difungsikan sisanya mencapai 3.292 hektar belum bisa dimanfaatkan dengan baik bahkan rawan longsor," kata Kepla Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Kabupaten Kuantan Singingi H Aswan melalui Kabid Irigasi Erwan di Teluk Kuantan, Kamis.

Ia mengatakan, luasnya areal tebing kritis membuat pemerintah setempat kesulitan mengatasinya, setiap tahun tebing itu mengalami abrasi akibat air sungai yang akan berdampak luas bagi keselamatan penduduk setempat.

Masyarakat yang berada di daerah aliran sungai mencapai ribuan, objek wisata seperti arena pacu jalur, kebun nopi dan pinggiran rumah penduduk merupakan tebing kritis yang perlu mendapatkan perhatian serius oleh pusat sehingga tidak berdampak pada kerugian daerah.

"Sementara APBD daerh sangat minim untuk mengurangi resiko itu, maka tahun 2015 pihan BMSDA khususnya bidang irigasi berharap perhatian pemerintah pusat untuk mengalokasikan dana ke daerah," ujar Erwan berharap.

Menurut dia, saat ini luas lahan kritis berada di seluruh kecamatan, lahan ini rawan menyebabkan banjir, longsor dan abrasi hingga masih menjadi polemik besar bagi kehidupan masyarakat selama ini.

"Namun demikian pihak Dinas Bina Marga Sumber daya Air tetap berupaya dengan keterbatasan untuk meningkatkan fungsi tebing kritis menjadi bermanfaat secara berkala," katanya.

Pengelolaan tebing kritis diperkirakan menghabiskan dana mencapai Rp7,5 miliar setiap tahun, jika dana tersebut diberikan oleh pusat maka kedepan lahan kritis bisa teratasi dengan baik dan tebing itu dapat bermanfaat.

Menurut dia, ada mencapai 27 desa yang menjadi prioritas pengelolaan lahan kritis yang tersebar di tujuh kecamatan, tahun 2015 pemerintah daerah tetap menjadikan program ini menjadi program unggulan. Jika kucuran dana pusat dan provinsi kedaerah kecil maka akan menyedot APBD tingkat II Kuantan Singingi. (Advertorial)