Migrasi Elpiji Bersubsidi Belum Terlihat Di Pekanbaru

id migrasi elpiji, bersubsidi belum, terlihat di pekanbaru

Migrasi Elpiji Bersubsidi Belum Terlihat Di Pekanbaru

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Penjualan tingkat agen elpiji bersubsidi tiga kilogram di Kota Pekanbaru, Riau belum terlihat adanya peningkatan yang menjadi indikasi migrasi, sebagai dampak kenaikan elpiji 12 kilogram pada awal bulan ini.

"Migrasi pengguna elpiji 12 kilogram ke elpiji bersubsidi tiga kilogram belum kelihatan. Penjualan masih normal saja," kata pemegang izin agen elpiji tiga kilogram PT Alam Anugerah Sejahtera, Romi di Pekanbaru, Selasa.

Menurut dia, setiap hari usahanya bisa memasok 1.120 tabung elpiji tiga kilogram (kg) ke sejumlah pangkalan di Kota Pekanbaru.

Ia mengatakan belum ada tambahan permintaan pasokan dari pangkalan langgananya, sehingga belum bisa terlihat adanya migrasi pengguna elpiji secara jelas.

"Migrasi mungkin ada, tapi kalau dilihat dari tingkat agen belum kelihatan karena kami menjual berdasarkan kuota yang sudah ditetapkan oleh Pertamina dan belum ada penambahan pada tahun ini," katanya.

Ia menilai potensi migrasi pengguna elpiji memang sangat mungkin terjadi karena selisih harga yang sangat jauh antara barang subsidi dengan yang tidak disubsidi oleh pemerintah. Harga jual elpiji tiga kilogram di tingkat agen di Pekanbaru kini Rp14 ribu hingga Rp15 ribu per tabung. Harga akan bertambah Rp1.000 per tabung saat sudah berada di pangkalan elpiji resmi.

"Namun, kalau di tingkat penjual eceran itu yang tidak bisa dikontrol harganya. Mungkin bisa saja sampai Rp17 ribu per tabung," ujarnya.

Sebelumnya, PT Pertamina Marketing Operation Region I Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) juga meyatakan belum terjadi migrasi pengguna gas elpiji 12 kg ke gas elpiji bersubsidi di Provinsi Riau.

Potensi migrasi makin besar ketika PT Pertamina (Persero) pada pekan lalu telah memutuskan untuk menaikkan harga jual elpiji nonsubsidi 12 kg sebesar Rp 1.500 per kilogram atau menjadi Rp18.000 per tabung terhitung mulai pukul 00.00 WIB pada tanggal 2 Januari 2015.

"Elpiji 12 kilogram itu penggunanya kan nonsubsidi, kita telah umumkan terlebih dulu pada pemakainya terutama kalangan menengah ke atas. Tapi, kami belum lihat (migrasi)," kata Humas Pertamina Marketing Operation Region I Sumbagut Brasto Galih Nugroho.

Menurut dia, harga jual gas elpiji 12 kg di tingkat agen menjadi naik sebesar Rp134.700 per tabung dari sebelumnya Rp114.900 per tabung.

Brasto mengatakan, elpiji nonsubsidi dikhususkan bagi pengguna kalangan menengah ke atas. Sedangkan elpiji subsidi untuk kalangan menengah ke bawah dan pelaku usaha mikro di daerah.

Berdasarkan data terakhir PT Pertamina Perwakilan Pemasaran Riau-Sumbar menyebutkan konsumsi gas elpiji nonsubsidi 12 kg di Riau sekitar 210.000 tabung per bulan atau 7.000 tabung per hari dengan total 18 agen dan 100 sub agen, diantaranya sembilan agen dan 30-an subagen berada di Pekanbaru.