Pertamina: Potensi Migrasi Elpiji Sangat Kecil

id pertamina, potensi migrasi, elpiji sangat kecil

 Pertamina: Potensi Migrasi Elpiji Sangat Kecil

Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memperkirakan potensi terjadinya migrasi dari penggunan elpiji nonsubsidi 12 kilogram beralih ke elpiji subsidi 3 kilogram di Riau sangat kecil.

"Untuk migrasi, potensinya kecil karena berdasarkan kejadian kenaikan awal tahun lalu hanya tiga sampai lima persen," ujar Senior Supervisor External Relation Pertamina Marketing Operation Region I Sumbagut Fitri Erika melalui telepon seluler dari Pekanbaru, Jumat.

Menurutnya, potensi terjadinya migrasi dari pengguna elpiji 12 kilogram beralih menggunakan elpiji 3 kilogram untuk Provinsi Riau sampai dengan lima persen hanya berlangsung dalam kurun waktu yang singkat atau hanya satu pekan.

Data terakhir Pertamina Marketing Branch Riau Sumbar menyebutkan konsumsi gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram di Riau berjumlah 210.000 tabung per bulan atau 7.000 tabung per hari dengan total memiliki 18 agen dan 100 sub agen, di antaranya sekitar 30-an sub agen terdapat di Pekanbaru.

Sedangkan jumlah agen gas elpiji subsidi 3 kilogram di provinsi tersebut sebanyak 65 agen dengan sekitar 2.200 pangkalan resmi dan di antaranya sebanyak 12 agen dan sekitar 600 pangkalan resmi terdapat di wilayah operasi Kota Pekanbaru.

"Selain gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram adalah segmen menengah yang sudah terbiasa dan nyaman menggunakan ukuran itu karena faktor lebih lama masa penggunaan serta tidak repot mengganti tabung elpiji 3 kilogram," katanya.

PT Pertamina sebelumnya telah menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram terhitung 10 September 2014 sebesar Rp1.500 per kilogram akibat terus melemahnya nilai tukar rupiah, sehingga menimbulkan tingginya harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) di pasar internasional.

Sales Representatif Domestic Gas Pertamina Riau Sumbar Donny Brilianto mengatakan, masing-masing kabupaten/kota di Riau menyatakan belum terjadi migrasi pengguna gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram beralih menggunakan gas elpiji subsidi 3 kilogram akibat kenaikan harga.

"Teman-teman Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di daerah memberikan jawaban yang positif. Mereka paham dengan keputusan menaikan harga gas elpiji 12 kilogram yang harus kami ambil," katanya.