Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Dumai Riau bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) setempat mulai membahas rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2015.
Ketua DPRD Dumai Gusri Effendi, Kamis, menyatakan bahwa pembahasan RAPBD ini segera diselesaian agar dapat segera disahkan Desember ini, sesuai edaran Menteri Dalam Negeri RI.
"Menyusul telah disepakati bersama kebijakan umum anggaran dan platform prioritas anggaran sementara, maka rancangan APBD mulai dibahas dengan target rampung Desember ini," katanya.
Dia berharap TAPD dapat saling bekerja sama dan bersinergi baik dengan badan anggaran (Banggar) DPRD Dumai dalam pembahasan rencana pembiayaan pembangunan daerah tersebut.
Di samping itu, proses penyusunan dan pembahasan mengikuti mekanisme prosedur yang sudah diatur agar dalam pelaksanaan 2015 mendatang tidak mengalami persoalan.
"Setelah disahkan, diharapkan dapat segera digunakan untuk menyukseskan seluruh program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan perekonomian masyarakat yang akan dijalankan oleh pemerintah," harap dia.
Sementara, Sekteraris Daerah (Sekda) Kota Dumai Said Mustafa menyatakan, besaran APBD 2015 diprediksi menurun sekitar 6,34 persen, atau dari Rp1,257 triliun pada 2014 lalu, jadi Rp1,178 triliun.
Menurutnya, terjadi penurunan ini disebabkan alokasi anggaran dana perimbangan dari pemerintah pusat mengalami pengurangan serta hutang ke daerah yang belum dilunasi.
"Dana perimbangan pusat untuk Dumai pada 2014 lalu mencapai Rp150 miliar, namun 2015 ini hanya sekitar Rp80 miliar, sehingga berpengaruh terhadap besaran anggaran daerah," terangnya.
Dalam RAPBD 2015, belanja daerah tidak langsung (BTL) diprediksi sebesar Rp514 miliar dan belanja langsung dengan perkiraan sekitar Rp663 miliar.
Selain itu, belanja hibah pemerintah diusulkan sebesar Rp20 miliar, bantuan sosial Rp3 miliar dan bantuan keuangan Rp2,245 miliar.
Diketahui, hingga pekan pertama Desember, serapan APBD Dumai 2014 telah mencapai 72 persen, dan realisasi pendapatan per November sekitar 80,2 persen.
