Petani Minta Pemkab Rohul Stabilkan Harga Karet

id petani minta, pemkab rohul, stabilkan harga karet

Petani Minta Pemkab Rohul Stabilkan Harga Karet

Pasir Pengaraian, (Antara) - Petani karet Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, meminta pemerintah memberlakukan kebijakan stabilisasi harga karet seperti yang pernah dikatakan oleh bupati beberapa waktu lalu.

Petani semakin mengeluhkan harga karet yang harganya terus mengalami penurunan dan meminta Bupati Rokan Hulu Achmad agar segera merealisasikan janji untuk menstabilkan harga karet.

"Harga komoditas karet saat ini semakin terjun payung, dari kisaran harga 8.000 perkilo menjadi 6.300 perkilo," kata Aan seorang petani karet, di Pasir Pengaraian, Senin.

Menurut dia Kondisi ini menjadikan para petani terjepit, karena hasil sadapan karet tidak sesuai lagi dengan kebutuhan yang harus dipenuhi para petani.

"Kalau biasanya para petani bisa membeli 1 cupak beras (1,5 kg) dengan hasil sadapan 1 kg karet, kini, para petani harus membeli 1 cupak beras dengan hasil sadapan 2 kg karet," ujar dia

Salah seorang petani di Desa Rambah Tengah Hilir Nunung mengungkapkan, bahwa jatuhnya harga karet ini disebabkan karena adanya praktek monopoli yang dilakukan oknum Toke (pengepul karet) lokal berinisial N, modus monopolinya yaitu dengan melarang toke daerah lain masuk membeli karet petani sehingga bisa menentukan harga sesuai dengan yang diinginkannya.

Dia juga menilai untuk memperkuat pengaruhnya, oknum toke N ini juga membentuk jaringan di seluruh pasar karet di Rohul.

"Dulu pernah ada toke dari daerah Sumut masuk ke sini, harga yang ditawarkan kepada petani cukup lumayan, namun itu hanya sekali saja, setelah itu, tak pernah lagi masuk, kalau saya dengar informasinya, toke itu diancam dan tidak berani lagi masuk ke Rohul," ungkapnya.

Para petani mengaku tidak dapat berbuat banyak. Mereka terpaksa menjual hasil kebunya ke toke lokal tersebut karena didesak faktor kebutuhan, dan takut karetnya tidak laku terjual karena tidak ada yang mau membeli.

Para petani berharap dengan diterapkanya kebijakan stabilisasi harga karet yang dicanangkan oleh pihak Pemkab Rohul, diharapkan dapat memutus praktek monopoli yang dilakukan para toke.

Selain itu, para petani juga berharap pemerintah pro aktif untuk menindak tegas para oknum karet yang diduga selama ini berada di balik jatuhnya harga karet di Rohul.

"Kami petani kecil ini, ya hanya bisa berharap sama pemerintah, cepatlah diterapkan kebijakan itu, kalau seandainya harga standarnya Rp10 ribu, tentu toke-toke itu, tidak bisa main lagi, jadi kami pun tak perlu resah lagi, kalau hari minggu, harga karetnya tidak jatuh," terangnya.

Sebelumnya pemerintah Kabupaten Rokan Hulu berencana untuk mengeluarkan kebijakan stabilisasi harga karet jika harga karet jatuh di bawah 10 ribu rupiah perkilo.

Pemerintah daerah sendiri siap, mengucurkan anggaran senilai Rp7,34 miliar sebagai dana talangan jika sewaktu-waktu harga karet anjlok.

Namun hingga saat ini, Bupati Achmad belum merinci bagaimana teknis dan pengelolaan stabilisasi harga karet ini. (*/TKR-NTY/allb)