Pemkab Bengkalis siapkan lahan 6,5 hektar untuk bangun Sekolah Rakyat

id pemkab Bengkalis,kabupaten bengkalis,dinas sosial Bengkalis,sekolah rakyat

Pemkab Bengkalis siapkan lahan 6,5 hektar untuk bangun Sekolah Rakyat

Tim Sekolah RakyatKabupaten Bengkalis melaksanakan verifikasi dan penyerahan dokumen melalui mekanisme DESK kepada Kementerian Sosial (Kemensos)  Republik Indonesia dan lintas K/L, di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata jakarta, Selasa 22 April 2025. (ANTARA/HO-Diskominfotik)

Bengkalis (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis melalui Dinas Sosial telah mengusulkan lokasi untuk mendirikan Sekolah Rakyat (SR) seluas 6,5 hektar dan luas lahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan dari Kementrian Sosial (Kemensos).

"Lahan kosong seluas 6,5 hektar tersebut terletak di Desa Wonosari Kecamatan Bengkalis dan merupakan aset Pemerintah Daerah yang direncanakan untuk membangun Sekolah Rakyat, dimana luasan lahan ini sesuai dengan persyaratan dari Kemensos yakni 5-10 hektar," ujar Kadis Sosial Bengkalis Paulina, Rabu (23/4).

Paulina menyatakan bahwa Kabupaten Bengkalis sangat mendukung program presiden dalam upaya memutus rantai kemiskinan melalui penyediaan pendidikan berkualitas bagi anak dari keluarga miskin.

"Kabupaten Bengkalis siap mendukung dan mensukseskan program Sekolah Rakyat," ucap Paulina.

Paulina juga mengatakan dari hasil verifikasi bahwa semua dokumen telah diterima dan dinyatakan lengkap dengan catatan menunggu tahap berikutnya untuk mempersiapkan proses pinjam pakai lahan.

"Kita Kabupaten masuk menjadi lokus tahap ke 2 untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat," kata Paulina.

Tim Sekolah RakyatKabupaten Bengkalis melaksanakan verifikasi dan penyerahan dokumen melalui mekanisme DESK kepada Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia dan lintas K/L, di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata jakarta, Selasa 22 April 2025.

Sekolah Rakyat merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden no 8 tahun 2025 tentang optimalisasi pengentasan kemiskinan ekstrem, dimana melalui pendidikan yg berkualitas maka anak dari keluarga miskin diharapkan anak menjadi agen perubahan sebagai generasi EMAS 2045.