Kemenperin dorong pemerataan pembangunan kawasan industri di luar Pulau Jawa

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Kemenperin

Kemenperin dorong pemerataan pembangunan kawasan industri di luar Pulau Jawa

Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Setia Diarta (kiri) dalam segmen Media Conference Digitalization Innovation Day di Batam, Rabu (23/4/2025). (ANTARA/Amandine Nadja)

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Setia Diarta menegaskan komitmen pihaknya untuk mendorong pemerataan pembangunan kawasan industri di seluruh Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa.

"Kami tahu posisi saat ini pertumbuhan industri masih terkonsentrasi di Jawa dan segala infrastruktur yang kekinian atau paling update itu ada di Jawa. Bukan tidak ada di luar Jawa, tapi ada sedikit delay untuk mencapai ke sana," ujar Setia di Batam, Kepulauan Riau, Rabu.

Salah satu fokus utama pemerintah adalah memastikan ketersediaan infrastruktur digital yang memadai sebagai fondasi bagi transformasi industri nasional.

Langkah konkret dari tujuan tersebut adalah terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 20 Tahun 2024 tentang Perwilayahan Industri yang memperkuat arah kebijakan pemerataan industri secara nasional.

"Perwilayahan industri dalam PP ini bertujuan mempercepat penyebaran kawasan industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata," kata Setia Diarta.

"Pemerintah juga memfasilitasi pembangunan kawasan melalui sinergi antara pusat dan daerah," lanjutnya.

Ia menekankan bahwa pertumbuhan industri di luar Jawa umumnya masih didominasi sektor pengolahan sumber daya alam, seperti smelter bauksit dan alumina di Kalimantan Barat serta pengolahan nikel di Sulawesi.

Menurut Setia, kawasan industri baru di luar Jawa juga diarahkan untuk mengadopsi konsep berkelanjutan, seperti Green Industrial Park yang sedang disiapkan di beberapa wilayah.

Kawasan Industri Hijau ini telah direncanakan untuk dibangun di Kalimantan Utara.

"Itu nanti khusus untuk industri pengolahan bahan tambang. Tapi tidak hanya peran pemerintah yang kami harapkan, partisipasi swasta juga sangat penting. Mereka tahu kondisi lapangan dan mampu mengoptimalkan potensi yang ada," ujarnya.

Kemenperin juga mendorong digitalisasi sebagai bagian dari transformasi industri, di mana infrastruktur digital menjadi syarat agar kawasan industri dapat beradaptasi dan bersaing secara global.

"Kami terus mengajak sektor swasta untuk terlibat aktif. Kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan adalah kunci dalam pengembangan kawasan industri yang modern dan merata di seluruh Indonesia," tutup Setia.

Baca juga: Kemenperin sebut hilirisasi baja bisa pacu kontribusi IKM bagi perekonomian

Baca juga: Kemenperin catat industri kecil menengah di Indonesia serap 13,11 juta tenaga kerja