BI: Pembatasan Solar Tingkatkan Penjualan Nabati

id , bi pembatasan, solar tingkatkan, penjualan nabati

  BI: Pembatasan Solar Tingkatkan Penjualan Nabati

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau menyatakan pembatasan penjualan bahan bakar minyak subsidi jenis solar yang telah dilakukan di daerah tersebut, akan meningkatkan harga penjualan bahan bakar nabati dari kelapa sawit.

"Kalau untuk minyak sawit mentah (CPO), mungkin akan meningkatkan harga jual biodiesel atau adanya biaya produksi mereka meningkat, terutama di industri turunan sawit," ujar Peneliti Ekonomi Madya BI Perwakilan Provinsi Riau Muhammad Abdul Majid Ikram di Pekanbaru, Selasa.

Para pelaku industri turunan kelapa sawit, menurutnya, bisa melakukan konversi dengan menurunkan margin atau keuntungan dari produk yang mereka hasilkan seperti biodiesel karena pada saat bersaman harga jual CPO masih masuk untuk mendapatkan keuntungan besar.

Seperti diketahui, Pertamina telah menjual solar bersubsidi sebesar 90 persen dengan campuran sebesar biodiesel 10 persen menjadi biosolar pada seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) se-Indonesia.

Kebijakan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Meneral Nomor 25 Tahun 2013, dimana pemerintah mewajibkan pemanfaatan biodiesel tahun 2014 sebesar 10 persen dan pada tahun 2016 menjadi 20 persen.

"Jadi kemungkinan tipislah naik biaya, karena kalau kita lihat keuntungan para pengusaha turunan kelapa sawit masih cukup lebar. Sehingga para pelaku industri sawit bisa mengurangi dari sisi margin terkait dengan kebijakan itu,"

Pemerintah Provinsi Riau sebelumnya menyatakan, pembatasan penjualan BBM susidi jenis biosolar pada SPBU dengan tujuan mengendalikan konsumsi solar oleh pemerintah pusat, dinilai sangat menguntungkan perdagangan minyak sawit mentah.

"Terbatasnya pengadaan solar, menyebabkan dunia industri beralih ke biodisel sebagai BBM pengganti. Sementara ketersedian bahan baku biodisesl di Indonesia cukup banyak, sehingga menguntungkan perdagangan CPO," kata Kadis Perkebunan Riau, Zulher.

Menurut dia, Indonesia memiliki potensi bahan baku untuk memproduksi biodiesel sebagai pengganti bahan bakar minyak bersubsidi jenis solar menjadi biosolar yang sangat besar setiap tahunnya.

"Saat ini produksi CPO mencapai sekitar 30 juta ton per tahun dengan ekspor tercatat sekitar 20 juta ton per tahun. Secara kasar, 1 juta ton CPO per tahun dapat diolah menjadi 20.000 barel biodiesel per hari," katanya.