Jakarta (ANTARA) - Pengamat sekaligus Co-Founder Institute For Security dan Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menyebut TNI sangat berperan dalam menciptakan situasi yang kondusif dan aman selama Pilkada 2024.
Hal tersebut menurut Fahmi terlihat dari minimnya gelombang konflik yang terjadi di daerah bahkan hingga menjelang pencoblosan pada 27 November mendatang.
Khairul kepada Antara di Jakarta, Sabtu, mengatakan, TNI melakukan metode yang tepat dalam menjaga situasi yang kondusif yakni dengan menggunakan pendekatan kewilayahan.
"Dengan pendekatan berbasis teritorial, TNI memberikan jaminan rasa aman, terutama di daerah-daerah yang memiliki potensi gangguan keamanan, baik karena dinamika sosial-politik maupun karena tantangan geografis," kata Khairul.
Namun demikian, Khairul menilai ada beberapa hal yang harus diperbaiki oleh TNI dalam menciptakan situasi aman selama pilkada.
Salah satunya yakni memperkuat pemahaman personel dengan peta konflik dan dinamika politik di daerah.
"Pembekalan khusus tentang penanganan konflik berbasis masyarakat bisa menjadi langkah yang penting. Terutama agar para personel yang bertugas dapat merespons setiap dinamika dengan tindakan yang terukur dan tidak justru menambah masalah," kata Khairul.
Dengan memiliki pemahaman yang mendalam akan peta konflik setiap daerah pilkada, Khairul yakin para personel akan lebih mudah melakukan pendekatan terhadap masyarakat untuk menciptakan situasi yang kondusif.
Terakhir, lanjut dia, TNI juga harus memperkuat sinergitas dengan TNI dan pihak penyelenggara pemilu agar proses pilkada dari kampanye dan pencoblosan bisa berjalan dengan lancar.
Baca juga: TNI AL kerahkan 19.000 prajurit untuk dukung pengamanan Pilkada 2024
Baca juga: Enam gunung api berstatus siaga-awas, Panglima TNI siapkan pasukan reaksi cepat