Perserikatan Bangsa-Bangsa (ANTARA) - Kampanye vaksinasi polio tahap ketiga yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berakhir pada Senin (4/11) di Jalur Gaza utara yang dikepung, dengan 94.000 anak berhasil divaksinasi.
Akan tetapi, ribuan anak lainnya di wilayah tersebut masih belum bisa dijangkau, menurut sejumlah badan PBB.
Hampir 79 persen anak-anak di Gaza utara telah menerima vaksinasi polio, kata Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) melalui media sosial pada Senin dini hari waktu setempat.
Kampanye vaksinasi tahap ketiga itu, yang tertunda sejak 23 Oktober lantaran eskalasi konflik, dilanjutkan kembali dari Sabtu (2/11) hingga Senin (4/11) selama jeda kemanusiaan yang disepakati.
Sabtu dini hari waktu setempat, sebanyak 216 tim medis, yang didukung oleh Kementerian Kesehatan Palestina, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), UNRWA, dan para mitra, dikerahkan ke 106 situs yang telah ditentukan di Gaza utara.
Selain itu, lebih dari 200 mobilisator sosial melibatkan masyarakat dan meningkatkan kesadaran seputar upaya vaksinasi, ungkap badan-badan PBB.
Richard Peeperkorn, seorang pejabat WHO, mengatakan bahwa targetnya adalah menjangkau semua anak di Jalur Gaza utara untuk memberikan dosis kedua dan terakhir.
"Kami menjangkau lebih banyak anak daripada yang kami perkirakan, teteapi kami juga melewatkan beberapa anak," ujar Peeperkorn dalam sebuah taklimat via video kepada para wartawan di kantor pusat PBB pada Senin.
Dia menambahkan bahwa perintah evakuasi terus-menerus dari Israel belakangan ini membuat ribuan orang mengungsi.
Kampanye vaksinasi polio tahap ketiga di Gaza utara ini dilaksanakan menyusul pelaksanaan dua tahap pertama dari putaran kedua di Gaza tengah dan selatan, yang menjangkau hampir 451.200 anak atau 96 persen dari target di wilayah-wilayah tersebut, ungkap PBB.
Baca juga: 54 negara dan organisasi desak DK PBB setop aliran senjata ke Israel
Baca juga: Amerika Serikat kepada Israel: Pulihkan Gaza atau kehilangan bantuan militer