Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menyambut kunjungan Rektor University of California, Berkeley, Rich Lyons, sekaligus menjajaki potensi kolaborasi antara Indonesia dengan universitas terbaik ke-9 di dunia tersebut.
"Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan human capital Indonesia adalah memperbanyak jumlah siswa asal Indonesia yang melanjutkan pendidikannya ke UC Berkeley," kata Mendiktisaintek Satryo melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.
Pada kesempatan tersebut, Satryo dan Lyons membahas berbagai inisiatif untuk memperkuat kolaborasi antara UC Berkeley dengan perguruan tinggi di Indonesia terkait kemungkinan terwujudnya riset kolaboratif yang berfokus pada berbagai bidang prioritas, termasuk pengembangan bidang human capital dan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics/Sains, Teknologi, Teknik, Matematika).
Satryo menyatakan harapannya kepada Lyons bahwa mulai tahun depan, jumlah siswa Indonesia yang melanjutkan pendidikannya di universitas bergengsi tersebut dapat meningkat.
"Saya berharap jumlah siswa yang melanjutkan pendidikannya di Berkeley akan bertambah," ujarnya.
Sementara, Rich Lyons juga memberikan kabar baik bahwa Indonesia menduduki peringkat keenam, dalam hal negara asal mahasiswa Berkeley.
"Menurut data, Indonesia berada di peringkat keenam dari seluruh negara di dunia," katanya.
Menyadari bahwa pengembangan soft skill merupakan salah satu hal krusial yang dapat membantu generasi muda dalam berkembang, serta dalam rangka mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan, Lyons turut memaparkan salah satu program yang diinisiasikan oleh UC Berkeley mengenai cara berpikir kewirausahaan.
Program ini, jelasnya, berfokus pada tiga aspek, yaitu berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi atau kerja sama.
Pertemuan itu juga membahas pengembangan program pertukaran mahasiswa, penelitian bersama, serta kerja sama antara publik dan swasta untuk memfasilitasi transformasi teknologi kepada masyarakat.
Satryo dan Lyons menegaskan komitmennya untuk membangun ekonomi berbasis pengetahuan di Indonesia, di mana riset dapat menciptakan solusi yang nyata dan perubahan yang positif.
Kolaborasi ini menandai adanya langkah penting menuju masa depan gemilang, di mana dengan keahlian dan sumber daya yang optimal dapat mendorong kemajuan yang signifikan, serta menjadi contoh bahwa sinergi dan kolaborasi bidang pendidikan tinggi dan teknologi di kancah internasional merupakan suatu hal yang penting dan sangat dibutuhkan.
Berita Lainnya
Komisi I DPR: UU pelarangan UNRWA perparah situasi krisis pengungsi Palestina
31 October 2024 17:04 WIB
Debat Pilkada Riau sukses tanpa gangguan listrik
31 October 2024 16:46 WIB
Kementan lakukan inventarisasi lahan sapi di Sulawesi dukung investasi Vietnam
31 October 2024 16:37 WIB
UNIFIL desak para pihak untuk patuhi Resolusi PBB 1701 de-eskalasi Lebanon
31 October 2024 16:21 WIB
Kemenparekraf tingkatkan literasi keuangan dan bisnis pelaku usaha di desa wisata
31 October 2024 16:07 WIB
Kemenkes sediakan standar gizi untuk pastikan Program Makan Bergizi Gratis
31 October 2024 15:50 WIB
Konsulat Indonesia Tawau jajaki kerja sama dengan Perpustakaan Sabah
31 October 2024 15:33 WIB
PBB desak perlindungan situs budaya setelah serangan udara Israel ke Baalbek
31 October 2024 15:10 WIB