Jakarta (ANTARA) - Indonesia konsisten mengharapkan segala bentuk eskalasi kekerasan yang terjadi di Timur Tengah dihentikan, kata Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani.
"Pemerintah Indonesia secara dekat mengikuti perkembangannya dengan penuh keprihatinan karena eskalasi terus meningkat, terutama seiring dengan semakin meningkatnya serangan Israel ke Lebanon yang menimbulkan banyak korban,” ujar Jailani dalam pengarahan pers di Jakarta, Jumat.
Dia juga mengatakan bahwa Indonesia mengharapkan agar Israel mematuhi ketentuan hukum internasional, terutama ketentuan hukum kemanusiaan internasional.
Jailani menegaskan bahwa hal yang paling penting diupayakan sekarang adalah cara menghentikan kekerasan yang terjadi di Gaza dan upaya untuk mendorong agar gencatan senjata segera terwujud.
"Karena kita melihat bahwa kekerasan di Gaza itu merupakan root causes of the problem (akar permasalahan)," ujar Jailani.
Dia mengharapkan agar akses yang lebih luas dapat diberikan sehingga bantuan kemanusiaan dapat disalurkan ke semua area di Gaza.
Jailani pun menegaskan bahwa perdamaian abadi di Timur Tengah dapat terwujud apabila solusi dua negara (two state solution) tercapai.
Selain itu, Jailani menjelaskan bahwa Pemerintah RI berkomitmen untuk melindungi semua warga negara Indonesia termasuk di tempat-tempat yang berpotensi konflik.
"Untuk WNI, memang kita sejauh ini sudah melakukan contingency plan (rencana kontijensi) untuk mengantisipasi semua tantangan yang muncul di semua kawasan yang berpotensi konflik,” kata Jailani.
Baca juga: Sekjen PBB Antonio Guterres desak deeskalasi kawasan di Timur Tengah
Baca juga: Paus Fransiskus berharap konflik berdarah di Timur Tengah tidak semakin meluas
Baca juga: Mesir dan Prancis bahas upaya mencegah eskalasi di kawasan Timur Tengah