DPR harap ada strategi komprehensif dalam upaya maksimalkan perlindungan anak

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, DPR

DPR harap ada strategi komprehensif dalam upaya maksimalkan perlindungan anak

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka. (ANTARA/HO-Humas DPR RI.)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka mengharapkan pemerintah dan para pihak terkait lainnya membangun strategi yang komprehensif, mulai dari pencegahan hingga ketentuan dalam penindakan hukum, dalam memaksimalkan upaya perlindungan anak di Indonesia.

"Kami berharap ada pendekatan yang lebih komprehensif, sinergis untuk memperkuat upaya perlindungan terhadap anak Indonesia," kata Diah, dalam video singkat, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube TVR Parlemen di Jakarta, Senin.

Sejauh ini, kata dia, Komisi VIII DPR terus berkomitmen memberikan dukungan penuh dalam upaya perlindungan anak di berbagai aspek.

Hal tersebut disampaikan Diah dalam menanggapi kasus kematian Afif Maulana, pelajar asal Kota Padang, Sumatera Barat, yang diduga akibat kekerasan oleh oknum kepolisian.

Menurut dia, kasus tersebut menambah panjang daftar kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia.

Afif Maulana, remaja berusia 13 tahun itu ditemukan meninggal dunia di bawah Jembatan Kuranji, Padang, Sumatera Barat pada Minggu (9/6).

Lalu, pada Jumat (21/6), Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Padang AKBP Rully Indra Wijayanto mengatakan bahwa hasil penyelidikan lanjutan menunjukkan sebelum jasad korban ditemukan warga di lokasi setempat, terjadi aksi tawuran pada dini harinya.

Dia mengatakan bahwa rombongan tawuran tersebut langsung pecah ketika melihat kedatangan petugas Direktorat Sabhara Polda Sumbar yang diturunkan untuk menangani tawuran.

Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono menyatakan ada 17 polisi yang diduga melakukan pelanggaran disiplin atau melanggar kode etik tidak terkait dengan kematian Afif.

Suharyono di Padang, Minggu (30/6) menyebut 17 polisi diduga melakukan pelanggaran disiplin saat melakukan pemeriksaan di Polsek Kuranji terhadap 18 remaja yang akan melakukan aksi tawuran.

Keluarga Afif juga mendatangi Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senin (5/8) dan mengaku tak ikhlas pelaku kasus dugaan pembunuhan anaknya belum terungkap.

"Saya tidak ikhlas dan belum bisa menerima kalau pelaku yang menganiaya Afif belum terungkap pak, saya mohon pak," kata ibunda Afif Maulana, Anggun Anggraini saat menyampaikan aspirasinya.

Baca juga: Ini langkah LPA Riau dan pemerintah sikapi perundungan pada anak

Baca juga: Miris, jari siswa korban perundungan di Malang harus diamputasi