Kotabaru, (Antarariau.com) - Tumbuh kembang dan kecerdasan serta kreativitas anak di pengaruhi oleh tiga faktor penting, yakni, genetik, gizi dan lingkungan, ujar Staf Ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga Prof A Purba, AIFO.
"Pengaruh dari faktor genetik sebesar 40-50 persen, gizi menyumbang 30-40 persen dan lingkungan sekitar 10-20 persen," jelas pendiri Diploma 3 Kebidanan, D4 Kebidanan dan S2 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung, Kamis, di Kotabaru memperingati hari ulang tahun Ikatan Bidan Indonesia k3-63.
Agar anak tumbuh cerdas dan kratif, maka ada beberapa hal yang penting agar diperhatikan oleh para orangtua. Memberi stimulasi tepat, disiplin yang tegas dengan penuh kasih sayang serta memberikan suritauladan.
Menurut Pendiri Fakultas Keperawatan UNPAD, kecepatan informasi dari satu sel otak ke sel otak yang lain (kecerdasan) tergantung dari jumlah sel otak, jumlah serabut otak, jumlah reseptor, dan jumlah neurotransmitter (konsumsi DHA dan AA).
Peranan lingkungan yang mempengaruhi kecerdasan dibagi menjadi dua, pertama saat kehamilan, dan kedua setelah lahir.
Faktor lingkungan saat kehamilan, berupa gizi ibu, infeksi, stress dan hormon. Sedangkan setelah kelahiran, berupa gizi anak (Tara Kid), infeksi kronis, lingkungan fisik, faktor psikososial dan hormon.
Ketua Program Pasca Sarjana Bahan Kajian Utama Sport Medicine Universitas Padjadjaran itu membagi tiga kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang yang optimal.
Kebutuhan fisis biomedis (asuh), kebutuhan emosi atau kasih sayang (asih) dan kebutuhan akan stimulasi otak (asah).
Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Ahli Ilmu Faal Olah Raga Indonesia (PAIFORI) menjelaskan, kebutuhan fisis biomedis berupa, pangan (gizi, nutrisi, tara kid), perawatan kesehatan dasar, kesegaran jasmani, higiene atau sanitasi, rekreasi, sandang dan papan.
Kebutuhan emosi atau kasih sayang, berupa hubungan yang selaras antara ibu/ayah dan anak, menghargai prestasi anak dan memberi hadiah.
Dia mengemukakan, berbagai keadaan atau stres yang dapat menurunkan kecerdasan anak, meliputi anak dimarahi, orangtua bertengkar didepan anak dan perceraian orangtua.
Sikap orangtua yang salah terhadap anak, misalkan, selalu mengkritik anak, menyalahkan anak, tuntutan berlebihan, dan kurang menghargai prestasi anak. Akibatnya, anak akan apatis, rendah diri, ragu mengambil keputusan dan sulit bersosialisasi.
Sementara itu, hari ulang tahun IBI ke-63 di Kotabaru dihadiri sekitar 900 bidan yang datang dari 13 kabupaten kota di Kalimantan Selatan
Berita Lainnya
OJK terus tingkatkan kecerdasan berinvestasi bagi generasi muda
05 October 2024 16:13 WIB
Kemenko PMK ajak generasi muda agar tingkatkan kecerdasan untuk saingi AI
30 April 2024 11:48 WIB
Kecerdasan artifisial untuk deteksi kanker payudara masih tuai pro-kontra
29 April 2024 10:31 WIB
Guru Besar: Zat adiktif pada rokok pengaruhi tingkat kecerdasan seseorang
06 December 2023 17:02 WIB
Indonesia dorong dialog global etika pemanfaatan kecerdasan buatan dalam militer
17 February 2023 9:05 WIB
Film Korea "Jung_E" tampilkan kecerdasan buatan saat bumi menuju kehancuran
05 January 2023 11:18 WIB
Audi gunakan kecerdasan buatan untuk rancang pelek mobil baru
16 December 2022 11:09 WIB
Mendikbud Ristek Nadiem sebut perkembangan AI perlu diimbangi dengan kecerdasan karakter
30 September 2021 13:11 WIB