PBB, New York, (Antarariau.com) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyampaikan keprihatinan serius sehubungan dengan pengambil-alihan kekuasaan di Thailand dan menyerukan "kembalinya pemerintah sipil" di negara Asia Tenggara itu.
"Sekretaris jenderal sangat prihatin oleh pengambil-alihan militer di Thailand," demikian isi pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB, New York, oleh juru bicara Ban, Kamis.
Itu adalah pernyataan kedua yang berkaitan dengan Thailand dalam 72 jam belakangan ini.
Sekretaris Jenderal PBB tersebut "menyerukan segera kembalinya ke undang-undang dasar, kekuasaan sipil dan demokratis dan dialog yang melibatkan semua pihak serta akan melicinkan jalan bagi kemakmuran dan perdamaian jangka panjang di Thailand", kata pernyataan itu, sebagaimana diberitakan Xinhua.
"Sekretaris jenderal mendesak semua pihak agar bekerja sama secara konstruktif, menahan diri dari kerusuhan dan menghormati hak asasi manusia," tambahnya.
Menurut laporan, militer Thailand pada Kamis mengambil-alih kendali atas negeri tersebut, setelah berbulan-bulan kerusuhan dan protes luas di Ibu Kota Thailand, Bangkok, serta bagian lain negeri itu.
Berita Lainnya
Sekjen PBB Antonio Guterres serukan diakhirinya siklus pembalasan di Timur Tengah
20 April 2024 13:27 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres serukan diakhirinya krisis Ukraina
24 February 2024 13:03 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres serukan gencatan senjata hindari tragedi besar di Gaza
09 February 2024 16:25 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres khawatirkan meluasnya serangan militer Israel ke Rafah
03 February 2024 10:47 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres akan temui para donatur utama UNRWA
30 January 2024 11:23 WIB
Konflik Gaza lewati 100 hari, Sekjen PBB Antonio Guterres serukan lagi jeda kemanusiaan
16 January 2024 13:10 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres tidak ingin Lebanon menjadi seperti Gaza
16 January 2024 10:26 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres sambut baik pertukaran tawanan besar-besaran Rusia-Ukraina
05 January 2024 15:37 WIB