Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa diperkirakan melemah seiring pasar mengantisipasi pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Amerika Serikat (AS) terutama untuk melihat arah kebijakan suku bunga.
Pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah dibuka turun 15 poin atau 0,09 persen menjadi Rp16.298 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.283 per dolar AS.
"Investor mengantisipasi pertemuan FOMC yang dimulai hari ini hingga besok," kata analis mata uang Lukman Leong kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Ketua bank sentral AS atau The Fed Jerome Powell diperkirakan kembali bernada hawkish setelah data Non Farm Payrolls (NFP) yang kuat.
Data tenaga kerja NFP AS Mei 2024 tercatat sebesar 272 ribu, lebih tinggi dibandingkan perkiraan pasar sebesar 182 ribu dan capaian bulan sebelumnya 165 ribu.
Ia memperkirakan nilai tukar rupiah bergerak di rentang Rp16.200 per dolar AS sampai dengan Rp16.350 per dolar AS.
Baca juga: Nilai tukar rupiah naik di tengah pasar nantikan data cadangan devisa Indonesia
Baca juga: Nilai tukar rupiah Kamis pagi naik 2 poin menjadi Rp16.285 per dolar AS
Berita Lainnya
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB