Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa diperkirakan melemah seiring pasar mengantisipasi pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Amerika Serikat (AS) terutama untuk melihat arah kebijakan suku bunga.
Pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah dibuka turun 15 poin atau 0,09 persen menjadi Rp16.298 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.283 per dolar AS.
"Investor mengantisipasi pertemuan FOMC yang dimulai hari ini hingga besok," kata analis mata uang Lukman Leong kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Ketua bank sentral AS atau The Fed Jerome Powell diperkirakan kembali bernada hawkish setelah data Non Farm Payrolls (NFP) yang kuat.
Data tenaga kerja NFP AS Mei 2024 tercatat sebesar 272 ribu, lebih tinggi dibandingkan perkiraan pasar sebesar 182 ribu dan capaian bulan sebelumnya 165 ribu.
Ia memperkirakan nilai tukar rupiah bergerak di rentang Rp16.200 per dolar AS sampai dengan Rp16.350 per dolar AS.
Baca juga: Nilai tukar rupiah naik di tengah pasar nantikan data cadangan devisa Indonesia
Baca juga: Nilai tukar rupiah Kamis pagi naik 2 poin menjadi Rp16.285 per dolar AS
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB