Pekanbaru (ANTARA) - Sentra UMKM BRK Syariah yang beralamat di Jalan Arifin Ahmad Kota Pekanbaru, Riau berkomitmen membantu nasabah dalam pengurusan sertifikat halal untuk produk-produk usahannya. Pasca diresmikan 19 April 2024 lalu, Sentra UMKM BRK Syariah menggelar workshop perdana dengan tema ‘Penerbitan sertifikasi halal untuk usaha yang lebih berkah’.
Kelas bisnis yang diikuti oleh 21 pelaku UMKM itu berlangsung di ruang Sentra UMKM lantai 3 kantor BRKS Pekanbaru Arifin Ahmad pada Kamis (6/6) pagi. Dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Agama Kota Pekanbaru (Satgas Sertifikasi Halal) Dr Rasdanelis, S. Ag, SS, M. Hum. Ia juga merupakan Pendamping Proses Produk Halal UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
Direktur Dana dan Jasa BRK Syariah, MA Suharto saat membuka acara workshop tersebut menyampaikan apresiasinya kepada nasabah yang antusias mengikuti kegiatan itu. Sertifikasi Halal pada produk usaha ini sudah wajib dimiliki setiap pelaku UMKM untuk memberikan kepastian barang yang dijual halal, bersih dan sehat.
“Dengan adanya pertemuan dan workshop hari ini mudah-mudahan menjadi wadah diskusi dan sharing antara UMKM dan perbankan serta lembaga terkait lainnya. Workshop ini diharapkan bisa menambah pertumbuhan ekonomi khususnya di segmen produk UMKM. Peserta workshop akan mendapat pemahaman tentang pentingnya sertifikat halal ini dalam memasarkan produk,” kata MA Suharto.
Suharto mencontohkan di Negara Thailand untuk produk pertanian hampir menyeluruh sudah tersertifikasi halal. Sehingga wisatawan muslim yang datang ke Negara tersebut sudah tahu harus memilih produk mana saat berbelanja. Demikian juga di Negara yang mayoritas muslim seperti Malaysia, pelaku usaha di sana sudah mengutamakan sertifikat halal ini pada setiap produknya.
“Kalau ilmu dari narasumber workshop dapat diterima dengan baik, kami juga berharap dapat ditransfer juga kepada pelaku UMKM lainnya. Banyak keuntungan yang akan diperoleh pelaku usaha ketika produknya sudah tersertifikasi halal ini, salah satunya produk tersebut akan menjadi pilihan utama konsumen muslim karena konsumen merasa aman saat menggunakannya,” kata Suharto.
Owner UMKM Kue Basah Cikgu Irma, Irma Suryani mengaku terbantu dengan program UMKM BRK Syariah. Produk kue basahnya sudah memiliki sertifikat halal yang proses pengurusannya dibantu oleh BRK Syariah. Di Sentra UMKM ini, pelaku UMKM juga mendapat fasilitas klinik bisnis, pelatihan, bincang bisnis, promosi produk, ruang bisnis serta pendampingan dalam menjalankan usaha.
“Ga cuma dapat pembiayaan untuk mengembangkan usaha saja, kami juga dibimbing dan dibantu dalam pengurusan sertifikat halal, jadi sekarang kue dari Cikgu Irma sangat mudah dipromosikan. Selama bergabung di sini juga kami bisa saling sharing ilmu bisnis dan mengupgrade usaha kami agar semakin populer di pasaran. Banyak manfaat yang kami dapat bergabung di sini, dalam kegiatan workshop ini juga kami jadi lebih tahu banyak produk BRK Syariah seperti tabungan haji, tabungan kurban dan lainnya,” kata Irma di sela kegiatan workshop.
Dalam kesempatan yang sama, Wening Tresnaning Asih selaku Ekonom Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau juga memberikan motivasi kepada seluruh peserta workshop. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Sentra UMKM ini memiliki manfaat yang besar bagi pelaku UMKM. Kegiatan ini juga dapat mengembangkan ekonomi syariah melalui pemberdayaan UMKM.
“Industri halal memang memiliki potensi yang sangat besar, tidak hanya di kalangan penduduk Indonesia tetapi juga pasar global. Dari industri halal semakin tahun itu semakin besar permintaan dari produk halal. Secara global capaiannya itu sekitar 2,02 triliun US Dollar, jadi memang secara potensi semakin lama eh produk yang diekspor ini juga diminta sertifikasi halalnya,” kata Ekonom Kantor BI Riau ini.
Masih dikatakan Wening, secara rangking yang memang dirilis oleh global islami ekonomi produk halal, Indonesia masuk peringkat ke Sembilan. Bank Indonesia akan berperan sebagai akselerator, inisiator dan regulator dengan melakukan perumusan kebijakan terkait dengan bagaimana bersinergi dengan perbankan syariah dalam rangka mendukung ekonomi syariah.
“Pembiayaan pada sektor industri halal mungkin masih menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh bisnisman dan bisnis women terutama terkait dengan UMKM di sektor halal tersebut dan bagaimana kompleksitas dari regulasi halal yang kalau misalnya kita masuk ke pasar ekspor mungkin nanti perkembangannya dapat berbeda-beda. Tinggal bagaimana meningkatkan kualitas dan juga infrastruktur dari industri halal sendiri,” tuturnya.
Dalam kegiatan workshop itu juga dilakukan penandatanganan MoU antara BRKS dengan Asosiasi UKM - IKM Nusantara Wilayah Riau. Turut hadir juga dalam acara tersebut, Pengawas Jaminan Produk Halal Kemenag Kota Pekanbaru Anizar, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMRI Mizan Asnawi, Ketua UKM - IKM Nusantara Wilayah Riau Prama Widayat, Pemimpin Divisi MKM Muhammad Jazuli serta Branch Manager BRKS Pekanbaru Arifin Ahmad, Marwan Setiadi.
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB