Pemilu di Meranti, dari politik uang hingga hoaks

id Bawaslu Meranti ,Pemilu 2024,Politik uang di Meranti

Pemilu di Meranti, dari politik uang hingga hoaks

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kepulauan Meranti menggelar evaluasi rapat Pemilu 2024 di Grand Meranti Hotel, Selatpanjang, Jumat (26/4/2024). (ANTARA/Rahmat Santoso)

Selatpanjang (ANTARA) - Bawaslu Kepulauan Meranti menggelar rapat evaluasi pengawasan Pemilu 2024, dengan mengungkap persoalan yang masih dialami dalam pelaksanaan pesta demokrasi ini.

Ketua Bawaslu Kepulauan Meranti, Syamsurizal MIP, menyebutkan beberapa persoalan masuk dalam catatan mereka selama proses Pemilu 2024, di antaranya, sulitnya mencegah dan menindak praktik politik uang.

"Mereka lebih pintar sehingga kita sulit untuk mencegah dan menindak praktik yang bisa mencederai demokrasi bangsa ini," kata Syamsurizal, baru-baru ini.

Padahal, hingga hari tenang pihaknya tetap melakukan patroli di titik-titik keramaian. Dalam patroli itu, masyarakat selalu diimbau agar menolak segala bentuk praktik yang bisa mencoreng tegaknya demokrasi.

"Kita berharap kesadaran dari seluruh elemen masyarakat bahwa politik uang itu bisa mencederai demokrasi dan pemilihan," ujarnya.

Selain politik uang, ungkap Syamsurizal, penyebaran berita hoaks juga masuk dalam catatan selama Pemilu. Hanya saja, berita hoaksini disebar oleh akun-akun fake (palsu) sehingga menyulitkan pihaknya untuk melakukan penindakan.

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan pemda, mereka juga kesulitan menindak. Itu menjadi salah satu kelemahan kita di daerah ini," tutur Syamsurizal.

Kemudian, yang tak kalah penting masuk dalam catatan hambatan yang dialami adalah penetapan jadwal kampanye. Dimana, banyaknya yang berkampanye dan jam kampanye, menyulitkan petugas di lapangan dalam melakukan pengawasan.

"Pemilu kemarin, jadwalnya lebih singkat dibandingkan pemilihan sebelum ini. Dulu lamanya kampanye sampai 5 bulan lebih, Pemilu 2024 hanya 75 hari. Dengan waktu singkat ini, banyak yang berkampanye hingga malam hari. Satu hari di ada puluhan yang kampanye, satu orang kadang sampai 4 titik sehingga petugas kita yang sangat terbatas kelelahan melakukan pengawasan," beber Syamsurizal.

"Ini jadi tantangan bagi kita untuk melakukan pengawasan pemilihan serentak November mendatang. Mungkin bisa disesuaikan jam kampanyenya biar petugas lapangan kita tak kewalahan melakukan pengawasan," harap Syamsurizal.

Pada kesempatan itu, Syamsurizal juga menyampaikan terimakasih kepada Kapolres AKBP Kurnia Setyawan yang telah membackup pengawasan Pemilu 2024. Baik di tingkat kabupaten, kecamatan hingga ke desa.

Ucapan terimakasih itu juga disampaikan ke Pemkab Kepulauan Meranti dan pihak terkait lainnya yang telah memberikan dukungan fasilitas dan anggaran. Sehingga dengan bantuan itu, bisa menunjang kinerja Bawaslu untuk menjalankan pengawasan Pemilu.

"Terimakasih juga buat Pak Kajari dan jajaran yang telah membimbing kami terkait penindakan pelanggaran pemilu. Penghormatan dan terimakasih setinggi-tingginya kami sampaikan. Mudah-mudahan bisa kita terapkan dan tingkatkan lagi soliditas kita ini di pemilihan serentak 2024," ujar Syamsurizal.