Jakarta (ANTARA) - Setiap gerhana matahari tiba, rata-rata orang selalu bersiap menikmati fenomena langka tersebut, namun, para ahli mengingatkan ada dampak buruk yang mesti dicegah agar mata tidak mengalami kerusakan yang serius.
Melansir Medical Daily, Senin (8/4), gerhana matahari terjadi ketika bulan bergerak antara bumi dan matahari sehingga menghalangi sinar matahari untuk sementara waktu.
Jika mata kita melihat langsung gerhana tanpa adanya proteksi yang kuat, gerhana dapat menyebabkan seseorang terkena retinopati matahari atau kondisi ketika sinar ultraviolet (UV) matahari merusak secara permanen jaringan retina sensitif pada mata.
Retinopati ini bisa terjadi hanya dalam kurun waktu 100 detik. Akibatnya, penderita mengalami gejala berupa penglihatan kabur, munculnya bintik-bintik gelap atau kuning, ketidaknyamanan dalam cahaya terang, dan penurunan penglihatan sentral ringan hingga sedang.
Sayangnya, kerusakan yang disebabkan oleh retinopati surya belum ada pengobatan atau terapi yang efektif menyembuhkan kerusakan mata sangat tinggi pada anak-anak.
American Academy of Ophthalmology menilai masyarakat butuh mempersiapkan sejumlah hal ketika menyaksikan gerhana matahari, misalnya seperti menyediakan kacamata khusus yang berwarna hitam.
Kacamata hitam dinilai memiliki filter gelap yang aman untuk melihat gerhana dan telah memenuhi standar dunia yang sangat spesifik yang dikenal sebagai ISO 12312-2. Penggunaan kacamata hitam jadi sangat penting terutama bagi mereka yang berada di jalur gerhana sebagian.
"Selama gerhana sebagian, tidak ada yang aman untuk melihat matahari tanpa pelindung mata khusus. Bahkan kacamata hitam paling gelap pun tidak aman," kata perawat unit gawat darurat di Penn State Health Lancaster Medical Center Starr Schroeder.
Sementara menutur dokter spesialis mata bedah di Cleveland Clinic Dr. Nicole Bajic, masyarakat disarankan untuk menggunakan kacamata yang telah berstandar internasional ISO 12312-2 sebagai filter untuk melihat matahari secara langsung.
Sedangkan bagi masyarakat di jalur gerhana totalitas, orang dapat melepas kacamata sebentar ketika bulan menutupi matahari sepenuhnya. Namun, sangat penting untuk memakainya kembali segera setelah matahari mulai muncul kembali.
“Meski peristiwa ini menarik dan jarang terjadi, namun anda tidak ingin merusak penglihatan Anda selama sisa hidup Anda dengan tidak melindungi mata Anda,” kata Bajic.
Baca juga: BMKG pantau hilal 1 Syawal 1444 Hijriyah dan gerhana matahari di Dermaga Cinta Ancol
Baca juga: BMKG: Durasi gerhana matahari di Bali selama tiga jam
Berita Lainnya
Menag: Fatwa Ulama Saudi sebut haji non prosedural ibadahnya dianggap tidak sah
30 April 2024 15:42 WIB
Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi serahkan sertifikat tanah elektronik
30 April 2024 14:55 WIB
Muhammadiyah tanam 1.000 bibit mangrove, cegah abrasi di pantai selatan Jawa
30 April 2024 14:51 WIB
PBB: Masih banyak tantangan dalam pendistribusian bantuan di Jalur Gaza
30 April 2024 14:42 WIB
Pelemahan yen dikhawatirkan akan menyulitkan wisatawan lokal dan pemimpin bisnis Jepang
30 April 2024 14:16 WIB
Panglima sebut Kopassus harus tingkatkan kualitas SDM dan teknologi alutsista
30 April 2024 13:26 WIB
Shin Tae-yong optimistis Garuda Muda bisa lolos ke Olimpiade Paris
30 April 2024 13:03 WIB
Microsoft investasi Rp27,6 triliun untuk pengembangan Cloud dan AI di Indonesia
30 April 2024 12:58 WIB