BKKBN Perwakilan Riau perkuat sinergi lintas sektor wujudkan keluarga berkualitas

id BKKBN Provinis Riau

BKKBN Perwakilan Riau  perkuat sinergi lintas sektor wujudkan keluarga berkualitas

BKKBN Perwakilan Riau mengevaluasi capaian RPJMN 2020-2024 untuk mewujudkan keluarga berkualitas dalam pertemuan forum komunikasi kelompok kerja Bangga Kencana Provinsi Riau Tahun 2024 baru baru ini. ANTARA/Frislidia

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Riau kini memperkuat sinergi dengan belasan lintas sektor terkait dalam memenuhi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yakni mewujudkan keluarga berkualitas.

"Tahun 2024 tinggal beberapa bulan lagi karena itu perlu evaluasi beberapa pencapaian program yang belum maksimal pada masing-masing sektor terkait

serta upaya berikut yang harus dikejar," kata Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia, di Pekanbaru, Jumat.

Pada acara forum komunikasi kelompok kerja program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Provinsi Riau, dia, meminta agar masing-masing tim bisa bekerja menyelesaikan target-target yang telah ditetapkan.

Ia menyebutkan, pencapaian program KKBPK 2024 masih perlu evaluasi diantaranya Angka Kelahiran Total (total fertility rate/TFR) Riau tahun 2024 baru mencapai 2,26 masih tinggi atau idealnya TFR untuk mencapai penduduk tumbuh seimbang di kisaran 2,1.

"Karena itu melalui forum komunikasi ini maka peran masing-masing tim pokja harus diperkuat seperti dari dinas tanaman pangan dalam upaya pemenuhan gizi pemberian makanan kepada keluarga beresiko stunting, berikut Dinas PUPR PKPP Riau berperan menata lingkungan dan sanitasi, serta penyediaan sumber air bersih," katanya.

Selain itu peran Bappeda Litbang yakni melaksanakan urusan pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian dan pengembangan dan lain lain.

Berikutnya, kerja sama dengan BPS Riau yakni mensinergikan Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) guna mewujudkan pembinaan statistik sektoral di tingkat desa secara berkesinambungan dan komprehensif.

Ia menjelaskan, Desa Cantik merupakan program percepatan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas desa dalam mengidentifikasi kebutuhan data dan potensi yang dimiliki desa, dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Program BPS ini bisa disinkronkan dengan rumah pusat data kependudukan (disebut Rumah Dataku) di Kampung KB.

Rumah Dataku milik BKKBN adalah rumah/tempat yang difungsikan sebagai pusat data dan intervensi permasalahan kependudukan yang mencakup sistempengelolaan dan pemanfaatan data kependudukan di tingkat mikro.

Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan siapa saja dalam melakukan pembinaan data statistik sektoral, termasuk BKKBN bagaimana bisa mengolah data misalnya di level desa.

Ia menjelaskan untuk menginput data maka harus ada kaidah-kaidah yang diikuti dan kebutuhan lain yang harus disiapkan. Jika di BPS ada GSBPM (Generic Statistical Business Process Model) mendeskripsikan dan mendefinisikan sekumpulan proses bisnis yang dibutuhkan untuk menghasilkan statistik resmi.

"BPS Riau siap mendorong penyuluh keluarga berencana (PKB) di level desa untuk melakukan proses pendataan yang sudah mengikuti kaidah kaidah tersebut mulai dari mengumpulkan data yang harus dilengkapi dengan keterangan meta data dan lain lain," demikian Asep Riyadi.