Jakarta (ANTARA) - Kembang kol merupakan sayuran silangan, dan anggota keluarganya termasuk kubis Brussel, brokoli, dan kubis.
Kembang kol juga kaya akan nutrisi yang memberikan manfaat unik, seperti serat, vitamin C, vitamin K, dan kolin. Sifat-sifat ini memberi Anda alasan bagus untuk sering memakannya atau bahkan setiap hari.
Ditulis laman Eating Well, Selasa (12/3) ahli diet, spesialis nutrisi kanker, dan penulis Sugar Does Not yang berbasis di Washington Nichole Andrews, RDN mengatakan bahwa salah satu manfaat terbesarnya adalah menciptakan mikrobioma usus yang sehat, yang penting untuk pencernaan, penyerapan nutrisi, dan fungsi kekebalan tubuh.
"Memiliki mikrobioma usus yang sehat sangat penting untuk kesejahteraan Anda secara keseluruhan, belum lagi mengurangi risiko kanker usus besar,” kata Andrews.
Serat juga meningkatkan kesehatan pencernaan dan membantu Anda buang air besar secara teratur.
Kembang kol semakin menarik minat konsumen terlebih karena meningkatnya konsumsi makanan nabati. Hal lain yang menjadikan kembang kol populer mungkin adalah potensi sifat melawan kankernya. Kembang kol mengandung senyawa seperti sulforaphane dan glukosinolat, yang telah diteliti efek antikankernya.
"Senyawa ini terbukti mendukung proses detoksifikasi dalam tubuh, menghambat pertumbuhan sel kanker, dan bahkan menginduksi apoptosis, atau kematian sel, pada sel kanker," kata Andrews.
Berkat kandungan seratnya yang tinggi dan senyawa yang sama yang dapat membantu mencegah kanker, kembang kol juga dapat memberikan dorongan pada jantung Anda dengan menurunkan kadar kolesterol, mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan, kata Andrews.
Tidak dapat disangkal bahwa kembang kol merupakan makanan bergizi. Namun, bagi banyak orang, hal ini dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan dan bahkan mungkin perlu dibatasi jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu.
"Jika Anda belum mengonsumsi kembang kol secara teratur, konsumsilah secara perlahan terlebih dahulu dan makanlah dalam jumlah kecil sebagai permulaan,” kata ahli diet di Cleveland Clinic di Ohio dan salah satu penulis Regenerative Health Kristin Kirkpatrick, RD.
Saat tubuh terbiasa dengan kembang kol, Anda akan menyadari bahwa gas yang Anda miliki lebih sedikit. Memasak kembang kol juga bisa membuatnya lebih mudah dicerna.
Selain itu kembang kol juga bisa meningkatkan risiko batu ginjal dan reaksi alergi terhadap makanan.
Pedoman Diet untuk Orang Amerika merekomendasikan orang dewasa untuk mengonsumsi setidaknya 28 hingga 34 gram serat setiap hari, tergantung pada usia dan jenis kelamin. Satu cangkir kembang kol mengandung sekitar 2 gram serat.
Baca juga: Manfaatkan Lahan Kosong, Petani Siak Sukses Kembangkan Kol Organik
Berita Lainnya
Menaker Yassierli sebut miliki JKP sebagai langkah mitigasi hadapi PHK
26 November 2024 17:03 WIB
Presiden Prabowo naikkan Rp2 juta untuk guru non-ASN dan 1 gaji pokok untuk ASN
26 November 2024 16:54 WIB
Majelis Permusyawaratan Rakyat resmi bentuk Kaukus Kebangsaan dan Pembangunan Berkelanjutan
26 November 2024 16:48 WIB
Telkomsel hyper AI terapkan teknologi self-adaptive feedback terbaru bersama ZTE untuk perkuat jaringan 4G di Makassar dan Kendari
26 November 2024 16:28 WIB
Ini upaya BPBD DKI Jakarta agar TPS aman dari banjir saat pilkada
26 November 2024 16:19 WIB
Di hadapan Presiden Prabowo dan MBZ, Menteri ESDM sepakati kerja sama energi
26 November 2024 16:14 WIB
Akademisi: Indonesia berpotensi tinggi kembangkan industri dirgantara dalam negeri
26 November 2024 16:07 WIB
Presiden Prabowo Subianto panggil menteri-menteri bahas bansos hingga gaji guru
26 November 2024 15:40 WIB