Jakarta (ANTARA) - Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah sedikit terkoreksi pasca data pertumbuhan ekonomi Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III/2023 lebih rendah dari perkiraan, yakni 4,94 persen secara tahunan (year on year/yoy) dengan ekspektasi di atas 5 persen.
“Rupiah menguat di tengah sentimen risk off pasar dan pelemahan besar dolar AS (Amerika Serikat) oleh data ekonomi AS NFP (Non Farm Payrolls) dan ISM (Institute of Supply Management Services yang menerbitkan laporan Purchasing Managers Index, employment, business activity, new orders, dan prices) yang lebih lemah pada hari Jumat (3/11). Namun, rupiah sedikit terkoreksi setelah data pertumbuhan ekonomi PDB kuartal III/2023 yang lebih rendah dari perkiraan,” kata dia ketika dihubungi ANTARA, Jakarta, Senin.
Angka pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari dugaan dipengaruhi pelambatan perekonomian global, perubahan iklim, dan harga komoditas ekspor unggulan yang menurun.
Pada kuartal III-2023, besaran PDB Atas Dasar Harga Berlaku tercatat sebesar Rp5.296,0 triliun, sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp3.124,9 triliun.
Adapun data NFP edisi Oktober 2023 mencapai 150 ribu atau lebih rendah dari ekspektasi 180 ribu, lalu data tingkat pengangguran 3,9 persen atau lebih tinggi dari ekspektasi 3,8 persen, dan data tenaga kerja AS versi pemerintah AS lebih buruk dari ekspektasi pasar.
“Hampir semua mata uang Asia regional maupun utama dunia menguat terhadap dolar AS. Data NFP dan ISM service pada hari Jumat (3/11) yang keseluruhan semuanya lebih lemah memicu pelemahan dolar AS,” ucap Lukman.
Pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang rupiah menguat sebesar 189 poin atau 1,21 persen menjadi Rp15.539 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp15.728 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin turut menguat ke posisi Rp15.550 dari sebelumnya Rp15.771 per dolar AS.
Baca juga: Nilai tukar rupiah menguat seiring pelemahan data manufaktur Fed Dallas
Baca juga: Kamis pagi ini nilai tukar rupiah di kisaran Rp15.850 - Rp15.950 per dolar AS