Riau jamin stok beras aman 10 bulan ke depan

id Pemprov Riau

Riau jamin stok beras aman 10 bulan ke depan

Pemprov Riau jamin stok beras aman 10 bulan ke depan. (dok/Antara)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau menjamin stok beras aman hingga 10 bulan ke depan tercatat cadangan beras pemerintah (CBP) Provinsi Riau saat ini mencapai 20,781 ton lebih.

"Masyarakat Riau tidak perlu khawatir karena Pemprov Riau senantiasa memperhatikan ketersediaan beras agar tidak memicu gejolak inflasi," kata Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau M. Job Kurniawan di Pekanbaru, Jumat kemarin.

Menurut M Job Kurniawan, untuk stabilitas pasokan dan harga pasar di Provinsi Riau telah berhasil terealisasi sebesar 73 persen.

Sedangkan beras murah yang dijual Bulog itu ada pada 68 kios dan 1.156 rumah pangan.

Selain itu, katanya, Pemprov Riau mempunyai dana dekonsentrasi dari APBN untuk membiayaan penyediaan bahan pangan.

"Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (PTPH) Provinsi Riau masih memiliki anggaran untuk melaksanakan 10 kali lagi gerakan pasar murah (GPM) agar masyarakat dapat membeli beras dengan harga terjangkau karena sudah disubsidi," katanya.

M Job Kurniawan menyebutkan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi juga akan melaksanakan program pasar murah untuk beberapa hari ke depan pada bebearpa lokasi.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas PTPH Provinsi Riau Wisnu Handana menyebutkan untuk menjaga stabilitas stok beras hingga akhir tahun 2023 Pemprov Riau menggiatkan program gerakan percepatan tanam.

"Merujuk pengalaman dalam menghadapi el nino atau fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal kemarin maka sudah bisa teratasi atasi, pompa-pompa air juga sudah siaga untuk penanaman padi," katanya.

Pada Agustus - September 2023 katanya lagi, Riau sudah melakukan penanaman, jadi yang awalnya panen pada Februari 2023 bisa dipercepat menjadi Desember 2023 dan Januari 2024.

Seperti dikutiP dari lama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pengertian El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah sekitarnya, termasuk seperti di Indonesia.