Universitas Riau mendidik 400 mahasiswa jadi wira usaha mandiri

id Unri,Universitas riau, berita unri

Universitas Riau mendidik 400 mahasiswa jadi wira usaha mandiri

Suasana pelatihan mahasiswa agar bisa menjadi wirausaha mandiri di Kampus Unri, Jumat (25/8). (Antara/HO-Unri)

Pekanbaru (ANTARA) - Universitas Riau (Unri) mendidik 400 mahasiswa asal kampusnya sendiri, Universitas Muhammadiyah Muaro Bungo, Universitas Lancang Kuning, Universitas Islam Indragiri, Universitas Darmawangsa, Universitas Andalas, STEMIK Darmapala Riau, STEMIK Amik Riau, dan Sekolah Tinggi Ekonomi Riau untuk menjadi wirausahawan mandiri dalam menghadapi tantangan global.

Para mahasiswa tersebut didik oleh 39 pemilik usaha kecil menengah (UKM) yang bekerjasama dengan Program Wirausaha Merdeka Aksi Pemuda (WMK), 40 dosen pembimbing lapangan, 40 mentor UKM dan 20 mentor untuk mendampingi para peserta.

"Melalui kegiatan ini semoga bisa melahirkan jiwa-jiwa muda wirausaha muda unggul dan tangguh. Kegiatan ini juga menjadi kebanggaan Unri yang mendapat kesempatan kembali untuk melaksanakan kegiatan WMK tahun kedua. Pada tahun 2022,Unri telah mendidik 1.000 peserta," kata Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi Dr Ir Sofyan Husein Siregardalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu.

Ia menjelaskan tujuan dari Kurikulum Merdeka selain meningkatkan kompetensi akademik dan non akademik mahasiswa juga meningkatkan kompetensi dalam aspek kognitif, keterampilan, sikap, serta karakter, dan keterampilan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

Mahasiswa yang merdeka dalam belajar, menurutnya, akan mampu menularkan keahliannya kepada masyarakat sehingga mereka berperan besar dalam mewujudkan kampus merdeka.

"Dengan demikian, pembinaan kegiatan mahasiswa diarahkan pada pengembangan potensi mahasiswa sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, kreatif, berkompeten, dan berbudaya," katanya.

Menurutnya, program WMK ini akan menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam melaksanakan perjalanan akademik selama mengikuti masa perkuliahan di perguruan tinggi. Selain itu, jufa mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi penyedia lapangan kerja.

Sementara Ketua WMK Unri Julitamengatakan kegiatan ini juga mendukung industri, lembaga pendidikan, dan pemerintah, menjadi semangat dan membuktikan bahwa 'entrepreneurship' telah menjadi cita-cita bangsa.

Julita menyampaikan, selama mengikuti WMK peserta akan diberikan pelatihan dan pendampingan untuk mengubah pola pikir untuk mengembangkan ide-ide bisnis yang kompetitif, inovatif, dan berpotensi berdampak positif bagi masyarakat dan perekonomian bangsa.

"Sesuai arahan Mendikbudristek agar perguruan tinggi selalu mengembangkan jiwa entrepreneur, mendorong tercipta generasi muda yang kreatif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global," demikian Julita.