Sembilan Provinsi Siapkan Rp300 Miliar Atasi Kebakaran

id sembilan provinsi, siapkan rp300, miliar atasi kebakaran

Sembilan Provinsi Siapkan Rp300 Miliar Atasi Kebakaran

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan telah disiapkan anggaran sebesar Rp300 miliar untuk menghadapi ancaman kebakaran lahan dan kabut asap 2014 di sembilah wilayah provinsi tanah air.

"Sembilan provinsi tersebut diantaranya yakni Aceh, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau dan empat provinsi di Kalimantan," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif kepada pers di Posko Satuan Tigas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kabut Asap Riau di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan, anggaran tersebut tidak dibagi secara rata, namun sesuai dengan kebutuhan atau tingkat ancaman di masing-masing daerah.

Seperti di Riau, pada awal tahun ini telah terjadi kebakaran lahan, dan terparah dibandingkan daerah-daerah lainnya.

Besar kemungkinan, provinsi Riau merupakan daerah yang terbanyak menggunakan atau dijatahi anggaran tersebut.

"Tahun lalu saja, sudah lebih Rp100 miliar anggaran pusat yang disalurkan untuk membantu pemadaman titik-titik kebakaran lahan di Riau, tahun ini bisa jadi lebih besar lagi," katanya.

Hal itu menurut dia bisa saja terjadi mengingat ancaman pristiwa yang sama bisa kembali terjadi pada April mendatang, ketika kemarau berada pada puncaknya.

Syamsul Maarif mengatakan, pada awal 2014, kebakaran lahan terparah terjadi di Riau, sementara delapan provinsi lainnya seperti Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Aceh serta empat provinsi di Kalimantan belum begitu parah.

"Makanya kemudian penanggulangan utama difokuskan di Riau karena dampaknya sudah sangat luas, mengganggu berbagai sektor, mulai perekonomian, pendidikan dan kesehatan," katanya.

Kebakaran lahan dan hutan kali ini dikabarkan merata terjadi di hampir seluruh wilayah Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN) seperti Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, Kamboja dan Indonesia.

"Jadi kalau misalkan ada kabut asap di Singapura atau di Malaysia dan sejumlah negara lainnya di ASEAN, itu bukan dari Riau atau Indonesia," kata Syamsul Maarif.

Hal itu menurut dia, diperkuat lagi dengan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru dimana arah pergerakan angin masih konsisten dari Timur Laut ke Barat Daya yang artinya berlawanan dengan arah negara tetangga seperti Malaysia maupun Singapura.