Pentingnya infrastruktur teknologi untuk keamanan pelayanan keuangan di Indonesia

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, keamanan keuangan

Pentingnya infrastruktur teknologi untuk keamanan pelayanan keuangan di Indonesia

Ketua MPR RI sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia Bambang Soesatyo memberi sambutan saat acara penandatanganan perjanjian kerja sama perlindungan informasi dan transaksi elektronik antara KADIN Indonesia dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan PT Spark Gateway Indonesia di Jakarta, Rabu (12/7/2023). (ANTARA/HO-Tim Dokumentasi Ketua MPR RI)

Jakarta (ANTARA) - Keberadaan mobile banking dan pembayaran digital lainnya di Indonesia membuat permintaan masyarakat akan layanan keuangan yang aman, cepat, dan murah kian melonjak.

Hal ini secara langsung berdampak pada kebutuhan industri penyedia layanan keuangan akan infrastruktur teknologi yang tidak hanya dapat diimplementasikan dengan cepat tapi juga aman dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Salah satu aspek penting untuk mengikuti cepatnya inovasi layanan keuangan berbasis teknologi adalah dengan memiliki infrastruktur teknologi yang memprioritaskan keamanan dan perlindungan data mumpuni terhadap serangan dunia maya.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Indonesia hingga April 2022 mencatat terdapat lebih dari 100 juta kasus serangan siber dengan ransomware dan malware menjadi ancaman utama.

Dalam salah satu diskusi panel Open Finance Summit 2023: Unlocking the Next Era of Financial Services, yang berjudul "Building a Robust Tech Infrastructure: The Key to Innovative Financial Services" menekankan pentingnya infrastruktur teknologi yang memprioritaskan layanan keuangan yang aman, inklusif, dan teregulasi dengan baik untuk masyarakat.

"Keamanan dunia maya merupakan komitmen yang harus dipikul bersama, tidak bisa hanya satu institusi. Klien harus sadar akan pentingnya infrastruktur teknologi yang mumpuni dan hal ini bisa dicapai melalui kolaborasi, di lain sisi mereka juga tetap harus memiliki tim keamanan siber inhouse untuk memantau dan mengelola kerentanan sesuai dengan lini bisnis masing-masing,” kata Shaane Harjani, Founder dan CEO Eranyacloud dalam siaran resmi yang diterima Rabu (12/7).

Demi membangun infrastruktur teknologi di bidang pelayanan keuangan, diperlukan percepatan transformasi dalam layanan keuangan melalui kolaborasi berbasis Open API (Application Programming Interfaces).

Open API dalam hal memungkinkan integrasi tanpa batas antara sistem yang berbeda dan memfasilitasi pengembangan produk keuangan yang inovatif.

Dengan demikian, kolaborasi yang terjalin antara lembaga keuangan, perusahaan rintisan di bidang fintech, dan penyedia teknologi dapat bersaing secara sehat untuk mencapai tujuan inklusi finansial bersama.

Baca juga: OJK: Pencabutan status pandemi COVID-19 berdampak positif ke sektor keuangan

Baca juga: Kemenkeu adakan pembelajaran mengenai keuangan negara bagi siswa SMP di seluruh Indonesia