Padang (ANTARA) - Di tengah terik Matahari sekitar pukul 12.30 WIB, mobil-mobil tampak mengantre membentuk dua jalur pada jalur satu arah yang diberlakukan di Simpang Padang Luar, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Menjelang hari raya, pemudik mulai berdatangan dari penjuru daerah. Provinsi Sumbar menjadi tujuan utama pulang kampung dengan jumlah pemudik terbanyak di Indonesia. Kendaraan pemudik bercampur dengan kendaraan warga serta angkutan umum di jalan.
Ketika itu, merupakan waktu perdana diberlakukan sistem satu arah mulai H-3 Lebaran dari arah Sicincin Kabupaten Padang Pariaman hingga ke Kota Bukittinggi. Jalan yang bebas hambatan sejak dari Sicincin hingga kawasan Koto Baru, berubah padat saat tiba di Cingkariang, Banuhampu, Kabupaten Agam.
Macet mengular hingga satu kilometer. Beberapa menit menjelang sistem satu arah dibuka, sejumlah mobil tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) Pertamina ikut terjebak macet, meskipun sudah dikawal mobil patroli kepolisian.
Usai jadwal pemberlakuan sistem satu arah yang diterapkan Pemerintah Provinsi Sumbar bersama Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar selesai, mobil tangki akhirnya bisa menembus macet setelah dilepas oleh mobil patroli pengawalan menuju SPBU tujuan masing-masing.
Menurut petugas patroli, pengawalan tersebut dilakukan agar pasokan BBM di provinsi itu tidak terlambat dan sampai pada waktunya. Harapannya, konsumen tetap bisa mengisi BBM tanpa kekosongan stok.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri (Rafi) Tahun 2023 untuk mengamankan pasokan, dan distribusi BBM serta LPG selama arus mudik Lebaran.
Para awak mobil tangki BBM tersebut merupakan salah satu dari Satgas Rafi Pertamina yang tetap bekerja saat libur guna memastikan BBM tidak habis di sejumlah SPBU.
General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Freddy Anwar mengatakan pengawalan armada menggunakan mobil patroli dan pengawalan kepolisian dilakukan dengan tujuan memitigasi kemacetan.
Hal itu adalah dukungan pemerintah daerah dan kepolisian dalam pengawalan pengiriman BBM dan LPG di masa Satgas Rafi 2023.
"Kami menjamin stok BBM dan LPG aman selama Ramadhan dan Idul Fitri. Kami akan memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi dengan baik di Sumbar," ujar Freddy, saat melepas armada pengangkut BBM di Terminal BBM Teluk Kabung Padang.
Pertamina mencacat kondisi Rafi tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena sudah tidak ada lagi pembatasan PPKM akibat pandemi COVID-19. Di samping itu, pertumbuhan ekonomi mulai naik, termasuk langkah-langkah antisipasi, terutama kenaikan volume kendaraan dibandingkan Tahun 2019.
Untuk produk pertalite diprediksi terjadi kenaikan konsumsi sebesar 29 persen, kemudian pertamax 53 persen. Sementara, solar subsidi mengalami penurunan konsumsi sebesar 16 persen imbas dari angkutan logistik mulai libur menjelang Idul Fitri.
Kemudian, konsumsi LPG juga mengalami peningkatan. Hal itu dipengaruhi tingginya permintaan di kalangan masyarakat. Lebih tepatnya, kenaikan itu dari 360 metrik ton (MT) per hari menjadi 392 MT per hari.
Untuk menjaga energi tetap menyala, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga menyiagakan mobile storage atau SPBU kantong.
SPBU kantong adalah mobil tangki berisi BBM yang bersiaga di SPBU dengan tujuan mempercepat proses pengisian ke SPBU sehingga stok BBM untuk konsumen terjaga.
SPBU kantong ditempatkan di 16 titik yang tersebar di jalur strategis dan jalur wisata, antara lain Kota Bukittinggi, Payakumbuh, Sawahlunto, Kabupaten Lima Puluh Kota, Agam, Padang Pariaman, Tanah Datar, Solok, Sijunjung, Dharmasraya, dan Pesisir Selatan.
Selain itu, Pertamina di Sumbar juga memberikan layanan tambahan periode Satgas Rafi berupa 136 SPBU siaga, 124 agen LPG siaga, 359 pertashop siaga, tiga posko siaga dan lima motoris.
Motoris merupakan layanan delivery (pesan antar) untuk BBM jenis pertamax/dex series bagi konsumen di lokasi-lokasi yang padat kendaraan.
SPBU Motoris disiagakan di empat titik SPBU yakni, di Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Bukittinggi, Solok, dan Kabupaten Agam.
Meskipun demikian, SPBU Motoris yang disiagakan tersebut belum menerima pesanan bagi konsumen yang membutuhkan pasokan BBM darurat di jalan.
Penanggung jawab SPBU Motoris di SPBU Air Putih Bina Mandiri Jalan Lintas Sumatera, Kabupaten Limapuluh Kota Septiadi mengatakan hingga H+3 pihaknya belum menerima layanan pesan antarmenggunakan motor bagi pemudik ataupun warga.
Sementara ini pengendara belum membutuhkan layanan pesan antarmenggunakan motor, karena jarak SPBU tidak terlalu jauh dan belum ada kemacetan yang panjang.
Untuk kebutuhan konsumen di SPBU perlintasan Sumbar-Riau masih mencukupi dan juga disiagakan mobil tangki sebagai SPBU Kantong.
Istirahat di SPBU
Sore terakhir di bulan Ramadhan, sejumlah mobil dengan bagasi di atapnya hingga sepeda motor terparkir di SPBU 14.261.580 Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Para pemudik melepas lelah sambil berbuka puasa.
SPBU Baso yang buka 24 jam itu berada di jalan lintas Sumatera antara Kota Bukittinggi dan Payakumbuh yang selalu ramai oleh pengendara yang beristirahat karena memiliki rest area yang baik.
Seorang pemudik motor asal Riau, Ridho mengaku singgah di SPBU itu untuk berbuka puasa sekaligus mengisi BBM motornya menjelang tiba di Kota Padang.
Ridho bersama istri dan anaknya tidak khawatir kesulitan mencari takjil karena ia bisa berbelanja di minimarket di SPBU tersebut yang cukup menyediakan makanan dan minuman.
Setelah berbuka puasa, Ridho dan keluarganya menunaikan Shalat Maghrib. Selepas itu, ia merilekskan badan sambil berbaring sebelum kembali ke perjalanan.
Manager SPBU Baso Feri Agus mengatakan selain pengisian BBM, pihaknya juga menyediakan fasilitas toilet, mushala, minimarket, dan tempat parkir yang luas.
Selain itu juga menyediakan kursi dan meja jika konsumen ingin makan atau beristirahat. Semua disediakan gratis.
Biasanya untuk fasilitas mushala ditutup mulai pukul 22.00 WIB. Namun, selama Ramadhan dan arus mudik tetap dibuka jika ada pemudik yang ingin beribadah sekaligus istirahat.
Alhasil, SPBU tersebut menjadi "idola" pengendara yang melintas untuk sekadar melepas lelah maupun melaksanakan shalat karena pelayanan yang maksimal.
Hingga H+3 untuk pengisian BBM di SPBU tersebut belum ada peningkatan, meskipun kendaraan yang datang ke Sumatera Barat sudah banyak.
Kendati demikian, pihaknya sudah menyiapkan stok BBM yang lebih banyak dari hari biasa untuk mengantisipasi banyaknya permintaan sesuai instruksi dari PT Pertamina Patra Niaga.
Baca juga: Pertamina jamin stok BBM di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat aman pascagempa
Baca juga: Kilang Pertamina Plaju Palembang salurkan 1,1 juta barel BBM selama Lebaran 2023