Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengapresiasi kinerja Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dalam proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Sudan yang setara dengan negara-negara maju, seperti Amerika Serikat (AS) hingga United Kingdom (Inggris)
"Kemenlu sebagai koordinator dalam evakuasi gelombang pertama 557 WNI dari Sudan menunjukkan kemampuan dalam perencanaan, pengelolaan, dan kemampuan diplomasi yang baik. Kinerja Kemenlu ini harus kita apresiasi," ujar Sukamta dalam keterangan resminya, Kamis.
Ia mengungkapkan gerak cepat evakuasi ratusan WNI dilakukan ketika sedang terjadi gencatan senjata 72 jam di Sudan. Menurutnya, waktu dan prosesnya mirip dengan proses evakuasi negara-negara maju tersebut.
"Kemampuan Pemerintah Indonesia di luar negeri dalam menjaga keselamatan warga negaranya setara dengan negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman," ujar dia.
Hal ini, katanya, menunjukkan bahwa kemampuan dan diplomasi Indonesia, khususnya dengan Pemerintah Arab Saudi berhasil dan kuat. Sukamta sebagai perwakilan rakyat Indonesia mengucapkan terima kasih kepada semua Tim Evakuasi Kemenlu RI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang sudah menyiapkan segala hal mulai dari akomodasi dan kebutuhan logistik.
"Semoga WNI bisa segera pulang ke Indonesia dan bertemu dengan keluarganya dengan sehat dan selamat," harap Sukamta.
Tidak lupa, ia berterima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi yang telah membantu proses evakuasi ini dengan baik. Adapun kerja sama ini diharapkan terus menguat dan bermanfaat di masa depan.
Setelah semua semua WNI bisa di evakuasi, kata Sukamta, dirinya mendorong Pemerintah Indonesia untuk mengambil peran proses perdamaian Sudan karena Sudan memiliki historis panjang dengan Indonesia, khususnya di bidang pendidikan.
"Banyak ulama Indonesia lulusan Sudan. Indonesia sebagai negara besar harus turut serta dalam proses penyelesaian konflik di Sudan," tutup dia.
Sebelumnya, evakuasi WNI gelombang pertama terdiri atas 322 WNI laki-laki, 199 perempuan, dan 36 anak-anak menggunakan Kapal MV Amanah yang disediakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Para WNI diberangkatkan dari Port Sudan sehari sebelumnya dan memasuki wilayah Arab Saudi melalui Pelabuhan Militer King Faisal Jeddah. Walaupun sempat terjadi insiden kecelakaan sebuah bus yang mengangkut WNI, secara umum evakuasi berjalan dengan baik.
Baca juga: Kemlu: Pencarian awak kapal WNI di perairan Jepang masih terus dilakukan
Baca juga: Gempa Turki, Kementerian Luar Negeri RI evakuasi 104 WNI yang terdampak
Berita Lainnya
WALHI dorong pemerintah untuk optimalkan upaya pengurangan sampah
14 November 2024 17:02 WIB
BKSDA catat masih ada 120 ekor gajah Sumatera yang hidup di TNBT Jambi
14 November 2024 16:48 WIB
Italia harapkan agar hubungan dagang lebih baik dengan Indonesia
14 November 2024 16:07 WIB
Madrasah akan ikuti kebijakan Kemendikdasmen soal mata pelajaran AI dan Coding
14 November 2024 16:01 WIB
Rusia akan respons penempatan pangkalan pertahanan Amerika Serikat di Polandia
14 November 2024 15:54 WIB
Pengamat nilai timnas Indonesia perlu kerja keras untuk imbangi Jepang
14 November 2024 15:46 WIB
Ahli BRIN imbau warga di pesisir waspadai banjir rob imbas fenomena "Supermoon"
14 November 2024 15:08 WIB
Bawaslu sebut tidak temukan dugaan pelanggaran pemilu di Kepulauan Seribu
14 November 2024 14:59 WIB