Pekanbaru (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Riau mendorong 238 Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayahnya untuk melakukan gerak kilat mengimunisasi balita dalam upaya meningkatkan cakupan anak mendapatkan imunisasi polio yang berguna memperkuat kekebalan tubuh mereka.
"Jika kekebalan tubuh anak meningkat maka anak akan terlindungi dari infeksi penyakit yang bisa mengakibatkan kelumpuhan dan tidak dapat disembuhkan itu," kataKepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin di Pekanbaru, Kamis.
Ia mengatakan, peran Kepala Puskesmas se-Provinsi Riau bersama penanggungjawab imunisasi pada masing-masing Puskesmas sebagai ujung tombak yang bisa menyasar balita lebih banyak lagi.
Apalagi katanya, Kementerian Kesehatan telah menetapkan Provinsi Riau masuk dalam daftar provinsi beresiko tinggi penularan virus polio. Sebab provinsi Riau berdekatan dengan Provinsi Aceh yang saat ini sudah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio Vaccine- Derived Polio Virus tipe 2 (VDPV2).
"Anak penting mendapatkan imunisasi polio karena anak terinfeksi polio maka akan ada masa inkubasi sekitar 3-6 hari. Gejalanya, seperti deman, muntah, nyeri kepala ataupun nyeri kaku pada leher. Setelah masa inkubasi maka anak akan tiba-tiba mengalami kelumpuhan yang sudah tidak dapat disembuhkan atau anak tersebut cacat seumur hidup," katanya.
Selain Riau, provinsi yang bertetangga dengan Aceh juga beresiko tinggi penularan virus polio yakni Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
"Ada tiga kasus polio yang ditemukan di Aceh. Mereka juga sudah menetapkan status KLB polio. Jadi kita bertetangga dengan Aceh itu beresiko tinggi penularan virus polio," kata Zainal.
Karena itu katanya lagi, Riau harus memasang strategi dan pendekatan kepada masyarakat untuk mencapai target 95 persen imunisasi polio di Riau atau melalui kilat melalui pemberian imunisasi polio tambahan bagi 640.001 anak usia 0-59 bulan pada 6 Maret 2023.
Berdasarkan data pada tahun 2020, cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) bagi anak di Provinsi Riau sebesar 48,8 persen meningkat menjadi 70 persen pada tahun 2021.Meningkat lagi tahun 2022 sebanyak 82,3 persen, akan tetapi masih belum mencapai target nasional yaitu 90 persen.
"Anak-anak Riau masih belum memiliki perlindungan yang lengkap terhadap virus polio sehingga Kepala Puskesmas perlu bergerak cepat," demikian Zainal.
Berita Lainnya
Riau terima bantuan obat-obatan malaria dari Kemenkes RI
15 October 2024 8:35 WIB
Dinkes Riau temukan 44 kasus malaria di Inhil
04 October 2024 23:18 WIB
KLB Malaria di Desa Kuala Selat Inhil
02 October 2024 20:06 WIB
Ada 860 kasus DBD pada Januari-Mei 2024 di Riau, satu tewas
15 July 2024 21:54 WIB
Dinkes DKI larang warga pakai atap asbes karena bisa picu sejumlah penyakit
07 May 2024 15:59 WIB
Dua petugas KKPS di Riau meninggal
19 February 2024 6:12 WIB
Dinkes Garut ungkapkan jumlah korban keracunan meninggal bertambah jadi tiga orang
12 October 2023 15:12 WIB
Tim Basarnas evakuasi kapal rombongan Dinkes Sultra di Perairan Laonti
03 October 2023 11:23 WIB