Harimau teror warga, Legislator Riau: Habitat mereka sudah rusak

id DPRD Riau, habitat harimau, teror harimau, alihfungsi hutan, rusak

Harimau teror warga, Legislator Riau: Habitat mereka sudah rusak

Dua ekor harimau sumatera tertangkap kamera perangkap BBKSDA Riau di Kabupaten Pelalawan pada November 2022 lalu dan kemudian berhasil ditangkap untuk kemudian dilepasliarkan lagi. (ANTARA/HO-BBKSDA Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Anggota DPRD Riau Mardianto Manan menyebut salah satu faktor penyebab terjadinya konflik harimau dengan manusia adalah alih fungsi kawasan hutan yang mengakibatkan habitat hewan tersebut tergusur.

"Karena habitatnya sudah hancur lebur, oknum pemangku kebijakan sudah gagal paham dalam merawat hutan ini sehingga ruang dan kawasan si raja hutan terganggu. Kalau sudah begitu, tentu dia cari kehidupan lain," kata Mardianto Manan di Pekanbaru, Selasa.

Menurut dia, alih fungsi hutan menjadi kawasan perkebunan semakin masif terjadi di Provinsi Riau. Lahan-lahan yang dulunya kawasan asri hutan digarap untuk kepentingan perekonomian sehingga habitat asli harimau semakin sempit.

Mardianto menyarankan untuk mengantisipasi konflik harimau dan manusia, solusinya dengan mengembalikan peruntukkan kawasan hutan yang menjadi habitat harimau.

"Kalau harimau yang disuruh jaga hutan. Kita pastikan hutan itu aman. Tapi kalau sudah manusia yang dipercaya untuk jaga hutan, maka seperti ini akibatnya. Hutan kehilangan fungsi alamiahnya.

"Kita meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, perkebunan agar betul-betul membuat kebijakan yang melindungi habitat mereka. Dikembalikan fungsi kawasan hutannya agar satwa liar seperti harimau tidak punah dan mengganggu warga," ucap politisi PAN itu.

Dia menyayangkan, berkeliarannya harimau tidak jauh dari pemukiman sangat berbahaya dan meresahkan masyarakat.

"Agar cepat dievakuasi, tentu keberadaan harimau yang tidak jauh dari pemukiman sangat membahayakan," ucap legislator dapil Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi itu.

Sebelumnya diberitakan, harimau Sumatera berkeliaran tak jauh dari pemukiman masyarakat di Siak. Kuat dugaan ada ternak warga yang dimangsa hewan buastersebut. Untuk mengantisipasi serangan harimau itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak menerbitkan surat edaran untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar di tiga sekolah yang ada di Kecamatan Lubuk Dalam, Kabupaten Siak.