Harga sawit di Riau naik Rp131,30 per kg

id Dinas Perkebunan Riau

Harga sawit di Riau naik Rp131,30 per kg

Harga sawit Riau untuk kelompok umur 10-20 tahun periode 2-8 November 2022 tercatat Rp2.791,86/kg. Antara.

Pekanbaru (ANTARA) - Harga sawit di wilayah Riau untuk kelompok umur 10-20 tahun periode 2-8 November 2022 tercatat Rp2.791,86 per kilogram atau mengalami kenaikan Rp131,30/kg dibandingkan harga sepekan sebelumnya Rp2.660,56/kg.

"Naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual CPO dan kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data," kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Defris Hatmaja di Pekanbaru, Selasa.

Defris mengatakan, untuk harga jual CPO di antaranya dari PTPN V Sei Buatan menjual CPO dengan harga Rp 12.641,94/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 434,74/Kg dari harga minggu lalu. PTPN V Sei Tapung menjual CPO dengan harga Rp12.641,94/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp434,74/Kg dari harga minggu lalu.

Ia menyebutkan, PT. Buana Wiralestari Mas menjual CPO dengan harga Rp 12.555,00/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp541,00/Kg dari harga minggu lalu. PT. Ramajaya Pramukti menjual CPO dengan harga Rp 12.555,00/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp541,00/Kg dari harga minggu lalu.

"Harga sawit Riau dari PT. Meganusa Intisawit yang menjual CPO dengan harga Rp11.251,48/Kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp458,81/Kg dari harga minggu lalu. PT. Eka Dura Indonesia menjual CPO dengan harga Rp12.518,00/Kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp833,00/Kg dari harga minggu lalu," katanya.

Berikutnya, PT. Kimia Tirta Utama, PT. Sari Lembah Subur menjual CPO, PT. Inti Indosawit Subur PMKS Ukui Satu (PUS), PT. Rigunas Agri Utama PMKS Peranap (PPN), PT. Musim Mas Batang Kulim Palm Oil Mill dan PT. Musim Mas Pangkalan Lesung Palm Oil Mill tidak melakukan penjualan minggu ini.

Sedangkan untuk harga jual kernel antara lain dari PT. Eka Dura Indonesia menjual kernel dengan harga Rp 5.738,74/Kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 225,23/Kg dari harga minggu lalu.

Ia menyebutkan, dari faktor eksternal pemicu naiknya harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) naik tipis di sesi awal perdagangan, setelah pada awal pekan ini Bursa Malaysia Excchange Derivatives ditutup untuk memperingati Hari Raya Festival Diwali.

"Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan menguat tipis 0,29% ke MYR 4.113/ton. Kenaikan pada harga CPO tampaknya disebabkan oleh selisih harga CPO yang lebih murah dibandingkan dengan minyak saingan, ditambah adanya potensi produksi CPO terganggu karena cuaca ekstrem," katanya.

Selisih harga yang cukup besar tersebut, katanya. diprediksikan akan meningkatkan permintaan pada CPO, sehingga harga CPO dapat naik lagi ke depan. Permintaan beralih ke minyak sawit dari minyak nabati lainnya, sangat mungkin (harga) minyak sawit akan bergerak lebih tinggi.

"Apalagi tahun ini, diprediksikan bahwa produksi CPO akan kembali terhambat karena cuaca ekstrem. Banjir dan hujan lebat membuat para pekerja sulit memanen tanaman kelapa sawit dan memindahkan tandan buah segar ke pabrik untuk diproses," ujarDefris.