Ada mafia jabatan bergerilya di Kampar, ini kata Kamsol

Bangkinang Kota (ANTARA) - Menjelang beberapa jabatan eselon II yang bakal kosong karena ditinggal pensiun, banyak isu menyesatkan dan sosok yang bergerilya mencari kesempatan untuk meraup keuntungan atas jabatan itu.

Informasi yang beredar, ada beberapa orang yang saat ini sudah mulai meminta uang dengan alasan bisa menjamin kepada yang bersangkutan dapat jabatan yang diinginkan.

Mereka itu masuk ke semua bagian di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tarif yang mereka tentukan untuk jabatan kepala subbagian Rp30-35 juta dan untuk Kepala Bidang Rp50 juta. Sedangkan untuk jabatan Kepala Dinas target tersendiri dengan jumlah angka ratusan juta.

Ada tim tersendiri yang bergerak, dengan menjual kedekatannya terhadap Penjabat Bupati Kampar Kamsol. Mereka menjual nama dan kedekatannya kepada orang nomor satu di Kabupaten Kampar ini, padahal sesungguhnya mereka hanyalah segolongan orang tebal muka dan hanya mencari nama.

Penjabat Bupati Kampar Kamsol memang terkenal dekat dengan semua kalangan, siapapun bisa berkomunikasi dengannya. Berbeda dengan yang sebelumnya, tidak pernah bisa dihubungi, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa berkomunikasi.

Ketika dikonfirmasi kepada Kamsol, dia sangat tidak senang dengan kabar beredar itu.

Menurutnya, hal itu adalah bohong. "Jangan dengarkan janji-janji orang yang tidak jelas itu, saya tidak pernah menargetkan meminta uang dari para pejabat dan calon pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Kampar ini," tukasnya, Senin.

Dia menyebutkan untuk tidak mempercayai segala iming-iming janji dari orang yang tidak bertanggungjawab, "Silahkan laporkan dengan saya dan bagi yang merasa dirugikan silahkan laporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH) dan saya sendiri akan melaporkan kepada polisi jika menemukan bukti ini," tegasnya.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau ini meminta agar para ASN di Kampar berhati-hati dan bekerjalah secara profesional, penuh tanggungjawab untuk membangun Kampar ini dengan keikhlasan bukan karena ini karena itu.